
Malut, Transtimur.com – Basri Salama kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Provinsi Maluku Utara untuk periode 2025–2030.
Keputusan tersebut diambil setelah seluruh pimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura dari 10 kabupaten/kota se-Maluku Utara memberikan mandat penuh kepada Basri Salama.
Pemilihan tersebut berlangsung dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Hanura yang digelar di Gedung Dhuafa Center, Kota Ternate, pada Senin malam (16/6/2025).
Dalam sambutannya, Basri menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya untuk memimpin Partai Hanura di Maluku Utara.
Ia menyoroti tantangan efisiensi anggaran yang kini dihadapi berbagai institusi, termasuk partai politik, namun tetap menekankan bahwa Hanura tetap solid menggelar Musda di tengah keterbatasan.
Basri juga menyampaikan kritik terhadap praktik politik yang hanya berorientasi pada keuntungan pribadi.
“Kalau masuk politik hanya untuk cari kursi lalu hitung-hitungan modal, lebih baik jadi pedagang. Di politik tidak ada politisi kaya. Kalau ada yang kaya, dia bukan politisi, dia pedagang,” tegas Basri yang disambut tepuk tangan peserta Musda.
Ia menegaskan bahwa politik seharusnya menjadi bentuk pengabdian tertinggi kepada rakyat, khususnya mereka yang tertindas dan terpinggirkan. Karena itu, ia mendorong kader Hanura menjadikan politik sebagai sarana ibadah sosial.
Basri juga mengenang kepemimpinan Gubernur Maluku Utara periode sebelumnya, Thaib Armaiyn, yang menurutnya berhasil membangun konektivitas dan memulihkan kondisi sosial-ekonomi pasca-konflik.
“Lima tahun pertama Haji Thaib fokus membangun rumah rusak dan menyatukan masyarakat. Lima tahun kedua, beliau bawa kepala dinas ke Jakarta dan bangun konektivitas antarpulau. Itu pemimpin visioner,” ujar Basri.
Ia menambahkan bahwa Musda bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari konsolidasi partai. Basri juga menjelaskan bahwa masa jabatannya sebenarnya telah berakhir pada 21 Mei lalu, namun diperpanjang untuk melaksanakan Musda sesuai instruksi Ketua Umum DPP Hanura.
“Musda ini bukan tujuan akhir. Ini hanya mekanisme. Yang utama adalah kerja nyata untuk rakyat,” tegasnya.
Ke depan, Basri menyatakan akan fokus memperkuat konsolidasi internal dan membangun infrastruktur partai hingga ke tingkat desa. Ia juga menetapkan target peningkatan perolehan kursi di parlemen.
“Target saya, lima kursi harus tetap bertahan di provinsi, dan 11 kursi di kabupaten/kota harus meningkat. Kalau perlu, minimal naik jadi 20 kursi,” tandasnya.
Penulis : Askun Usman
Editor : Lutfi Teapon