Halteng, Transtimur.com –Geger, keracunan massal menimpa puluhan karyawan PT. Tempopress Internasional Delivery (PT.TID) dan sejumlah warga di Halmahera Tengah (Halteng) pada Selasa (21/1/2025).
Peristiwa ini langsung menyita perhatian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat bergerak cepat melakukan investigasi.
Menurut Kepala Dinas Nakertrans, Hamka Mujuddin, menyampaikan bahwa dugaan sementara penyebab keracunan puluhan karyawan warga adalah makanan dari penyedia catering pihak ketiga. Pasalnya, perusahan PT.TID belum memiliki dapur umum sendiri untuk karyawan.
Baca Juga: Lidik Kasus Dugaan Korupsi DD Leko Kadai
“Karena pihak perusahan belum memiliki dapur umum, maka mereka manggunakan jasa catering dari luar. Ini yang menjadi fokus investigasi kami,”ujar Hamka saat dikonfirmasi Wartawan transtimur.com.
Tim Investigasi yang dipimpin langsung oleh Kadis Nakertrans Mujuddin bersama jajaranya telah melakukan peninjauan lapangan dan mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk perusahan dan penyedia catering.
“Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja, kami akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Kami juga akan memberikan rekomendasi kepada perusahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,”tegas Hamka.
Baca Juga: Rincian DAK Fisik dan Nonfisik Taliabu 2024-2025
Lebih lanjut, Hamka menekankan pentingnya kerja sama antara perusahan dan pemerintah dalam menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja. Ia menyarankan agar perusahan lebih selektif dalam memilij penyedia jasa catering dan memastikan kualitas makanan yang disajikan.
“Kami berharap kasus ini jadi pelajaran bagi semua pihak. Keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama,”pungkasnya.
Terpisah, HSE Supervisor PT. TID, Winduwan Adi Putra menjelaskan bahwa perusahan menyediakan dua jenis layanan catering untuk karyawan.
“Catering pertama menyediakan makan siang, makan malam, dan makan dini hari untuk karyawan shsift malam. Sementara catering kedua, menyediakan sarapan pagi,”ungkap Winduwan saat hadiri pertemuan dengan Disnakertrans.
Winduwan menambahkan, bahwa pada hari kejadian, sebagian karyawan membawa pulang makan untuk keluarga mereka. Hal ini menyebabkan sejumlah anggota keluarga juga mengalami gejala keracunan.
Baca Juga: Puluhan Karyawan Tambang di Halteng Keracunan Massal
“Jadi, total kroban keracunan sebanyak 68 orang yang terdiri dari 40 karyawan dan 28 anggota keluarga. Alhamdulillah sebagian besar korban sudah membaik dan hanya satu balita yang masih dirawat di RSUD Weda,”ujarnya.
Dikatalan Windwuan, pihak perusahan PT.TID mengambil sampel makanan, muntaha korban, untuk dikirim ke Labolatorium untuk diperiksa.
“Kami belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan sebelum hasil lab keluar,”kata Winduwan.
Atas kejadian ini, Winduwan atas nama PT.TID menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban dan keluarga serta masayarakat.