Malut,transtimur.com – Provinsi Maluku Utara terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam sektor perikanan tangkap, sebagaimana terlihat dari nilai produksi yang dihasilkan berbagai kabupaten/kota.
Data terbaru dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dikutip transtimur.com Jumat (24/5/2024), menunjukkan berbagai fluktuasi dan perkembangan produksi beberapa komoditas utama seperti cakalang, tongkol, tuna, udang, dan lainnya dari tahun 2020 hingga 2022.
Tidore Kepulauan
Nilai produksi cakalang di Tidore Kepulauan mengalami penurunan dari 139.069.575 ribu rupiah pada 2020 menjadi 112.270.160 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol juga menunjukkan fluktuasi, dengan nilai tertinggi mencapai 100.973.595 ribu rupiah pada 2021 sebelum menurun menjadi 93.025.120 ribu rupiah pada 2022. Tuna mengalami peningkatan signifikan dari 131.678.955 ribu rupiah pada 2020 menjadi 147.897.920 ribu rupiah pada 2022.
Ternate
Kota Ternate mengalami penurunan drastis pada produksi cakalang dari 548.067.389 ribu rupiah pada 2020 menjadi 76.507.888 ribu rupiah pada 2022. Namun, produksi tongkol meningkat tajam dari 18.688.131 ribu rupiah pada 2020 menjadi 340.379.469 ribu rupiah pada 2022. Produksi tuna juga berfluktuasi, dengan peningkatan signifikan pada 2021 sebesar 216.630.363 ribu rupiah sebelum menurun menjadi 60.922.035 ribu rupiah pada 2022.
Pulau Taliabu
Produksi cakalang hanya tercatat pada 2020 dengan nilai 76.950.860 ribu rupiah, sementara nilai produksi komoditas lainnya tidak tersedia untuk tahun 2021 dan 2022. Produksi komoditas lainnya menunjukkan peningkatan dari 326.023.080 ribu rupiah pada 2020 menjadi 496.032.745 ribu rupiah pada 2022.
Pulau Morotai
Pulau Morotai menunjukkan peningkatan pada produksi cakalang dari 14.478.400 ribu rupiah pada 2020 menjadi 25.598.540 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol tidak tercatat pada tahun 2021 dan 2022, namun nilai produksi tuna meningkat signifikan dari 231.545.130 ribu rupiah pada 2020 menjadi 528.863.510 ribu rupiah pada 2021, kemudian menurun menjadi 43.818.995 ribu rupiah pada 2022.
Kepulauan Sula
Produksi cakalang di Kepulauan Sula mengalami penurunan dari 122.231.360 ribu rupiah pada 2020 menjadi 84.699.820 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol juga fluktuatif dengan nilai tertinggi 27.074.675 ribu rupiah pada 2022. Produksi tuna menurun dari 99.331.200 ribu rupiah pada 2020 menjadi 46.717.320 ribu rupiah pada 2022.
Halmahera Utara
Halmahera Utara mengalami penurunan pada produksi cakalang dari 98.433.995 ribu rupiah pada 2020 menjadi 72.002.940 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol menurun dari 59.505.690 ribu rupiah pada 2020 menjadi 56.708.160 ribu rupiah pada 2022. Produksi tuna juga mengalami penurunan dari 79.384.705 ribu rupiah pada 2020 menjadi 45.857.720 ribu rupiah pada 2022.
Halmahera Timur
Produksi cakalang di Halmahera Timur menurun dari 56.737.560 ribu rupiah pada 2020 menjadi 26.594.480 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol menunjukkan penurunan dari 36.101.900 ribu rupiah pada 2020 menjadi 27.756.620 ribu rupiah pada 2022. Nilai produksi tuna tidak tersedia pada 2021 dan 2022.
Halmahera Tengah
Halmahera Tengah menunjukkan peningkatan signifikan pada produksi cakalang dari 36.964.820 ribu rupiah pada 2020 menjadi 72.483.440 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol meningkat dari 55.264.940 ribu rupiah pada 2020 menjadi 95.798.800 ribu rupiah pada 2022. Produksi tuna meningkat dari 18.444.800 ribu rupiah pada 2020 menjadi 32.278.860 ribu rupiah pada 2022.
Halmahera Selatan
Produksi cakalang di Halmahera Selatan fluktuatif dengan nilai tertinggi 114.840.220 ribu rupiah pada 2021 dan menurun menjadi 64.767.345 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol menurun dari 50.856.860 ribu rupiah pada 2020 menjadi 28.565.000 ribu rupiah pada 2022. Produksi tuna meningkat dari 43.638.775 ribu rupiah pada 2020 menjadi 131.740.010 ribu rupiah pada 2021, kemudian menurun menjadi 30.568.490 ribu rupiah pada 2022.
Halmahera Barat
Halmahera Barat mengalami peningkatan pada produksi cakalang dari 43.017.620 ribu rupiah pada 2020 menjadi 75.919.120 ribu rupiah pada 2022. Produksi tongkol menurun dari 34.982.740 ribu rupiah pada 2020 menjadi 37.446.840 ribu rupiah pada 2022. Produksi tuna menurun dari 20.882.500 ribu rupiah pada 2020 menjadi 20.806.960 ribu rupiah pada 2022.
Secara keseluruhan, Provinsi Maluku Utara menunjukkan berbagai dinamika dalam produksi perikanan tangkap di laut. Nilai total produksi komoditas lainnya menunjukkan peningkatan dari 4.511.164.535 ribu rupiah pada 2020 menjadi 6.040.727.080 ribu rupiah pada 2022, menandakan potensi besar dalam sektor perikanan di wilayah Maluku Utara.