Komjen Pol (Purn) Dharma Soroti Kasus Pembunuhan Vina

Jakarta,transtimur.com– Kasus kematian Vina Cirebon kembali mencuat setelah 8 tahun berlalu. Perhatian publik kembali tertuju pada kasus pembunuhan dan pemerkosaan ini setelah diangkat ke layar lebar melalui film “Vina: Sebelum 7 Hari.”

Salah satu tokoh publik yang ikut menyoroti kasus ini adalah Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun, yang dikenal dengan sikap kontroversialnya.

Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun menyampaikan pernyataan mengejutkan mengenai kasus Vina Cirebon. Menurutnya, fakta bahwa kasus ini belum terselesaikan setelah 8 tahun, dengan masih adanya 3 pelaku yang berstatus DPO, menunjukkan adanya kejanggalan.

“Artinya ada sesuatu. Harusnya kalau sudah ada nama yang didapatkan, sangat mudah dilakukan penangkapan oleh penyidik,” ujarnya dalam program One on One tvOne beberapa waktu lalu.

Dharma Pongrekun menambahkan bahwa bukti-bukti dalam kasus ini memang harus terpenuhi sepenuhnya.

“Mungkin saja bukti-buktinya ketika itu (2016) belum terpenuhi, sehingga penyidik menganggap yang bersangkutan hanya dilibatkan sebagai saksi,” jelasnya. “Kalau sudah ketahuan, harusnya sudah bisa ditangkap,” tegasnya.

Meskipun mengaku tidak terlalu mengikuti perkembangan kasus ini, Dharma Pongrekun menegaskan bahwa aparat seharusnya bisa menuntaskan kasus tersebut dengan mudah.

“Kalau misalnya sudah ketahuan, segera ditangkap, satu kali 24 jam sangat mudah,” ujarnya.

Namun, jika kasus ini belum terungkap padahal sudah ada tersangka, menurutnya kemungkinan ada ‘pelindung’ di balik para pelaku.

“Sudah jelas-jelas ada pelindungnya. Pasti ada pelindungnya. Siapapun itu saya tidak tahu, karena saya tidak tahu satu per satu siapa tersangkanya. Siapa yang menjadi otak pelakunya. Tetapi ada sesuatu hal yang perlu diungkap. Apakah ada pelindungnya? atau ada hal lain dalam tanda kutip,” tutur Dharma.

Meskipun demikian, Dharma Pongrekun tidak mau membahas lebih lanjut mengenai kasus Vina Cirebon karena hal tersebut merupakan ranah penyidik kepolisian.

Sosok Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun sendiri sempat menjadi sorotan publik karena pandangannya yang kontroversial, termasuk ketidakpercayaannya terhadap pandemi Covid-19 yang dianggapnya sebagai sebuah konspirasi.