Dewan Pers dan JMSI Sambangi Kampus Unpad

Ambon,Transtimur.com – Dewan Pers melaksanakan program “Dewan Pers Sambang Kampus” di Universitas Padjajaran (Unpad), dengan tujuan memperkuat jurnalisme berkualitas dan menumbuhkan nilai-nilai kemerdekaan pers serta demokrasi. Acara ini menarik berbagai pemangku kepentingan, seperti akademisi, mahasiswa, jurnalis, dan pegiat media sosial. Kegiatan di Unpad ini melibatkan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Barat. 

Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, dalam sambutanya, mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun ekosistem pers nasional yang sehat, profesional, dan independen. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebebasan pers dan hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar dan akurat, terutama di tengah maraknya informasi palsu dan hoaks di media sosial.

Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE, yang diwakili oleh unsur rektorat, menyambut baik program ini. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi media dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pers yang independen dan berkualitas.

Acara ini meliputi berbagai kegiatan, termasuk Sesi Speech Panel “Zilenial Memandang Kemerdekaan Pers, Jurnalisme dan Indonesia Masa Depan dalam Perspektif Kritis” oleh perwakilan mahasiswa, dan Talkshow “Kemerdekaan Pers, Jurnalisme Warga, dan Peran Media Sosial” dengan pembicara dari Dewan Pers, Unpad, JMSI Jawa Barat, dan influencer media sosial.

Dalam talkshow tersebut, para pembicara sepakat bahwa pers nasional harus tetap independen sebagai pilar keempat demokrasi dan memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi yang benar dan akurat kepada publik. Mereka juga mendiskusikan tantangan jurnalisme di era digital, seperti maraknya informasi palsu dan hoaks di media sosial.

“Jurnalisme masyarakat dan media sosial akan terus berkembang pesat. Kita perlu meningkatkan literasi media dan edukasi publik agar mereka dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab,” ujar M. Agung Dharmajaya, Wakil Ketua Dewan Pers, di auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jumat (17/5).

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si., menambahkan bahwa perlu ada upaya bersama dari berbagai pihak untuk membangun ekosistem pers nasional yang sehat dan mampu menjawab tantangan zaman. “Pemerintah, akademisi, media, dan masyarakat harus bersinergi untuk membangun pers yang independen, profesional, dan berkualitas. Kita juga perlu meningkatkan literasi media dan edukasi publik agar mereka dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab,” tandasnya.

Ketua JMSI Jawa Barat, Sony Fitrah Perizal, menegaskan pentingnya menjaga independensi pers dan menolak draf RUU Penyiaran yang dinilai mencederai kebebasan pers serta membahayakan demokrasi. Ia menyoroti Pasal 50B ayat 2 huruf c dalam draf RUU Penyiaran yang melarang penayangan eksklusif karya jurnalistik investigatif. Aturan ini, menurutnya, bertentangan dengan UUD 1945 pasal 28 F dan UU nomor 40 tahun 1999 pasal 4 ayat 2. “Jadi, selama karya tersebut memegang teguh kode etik jurnalistik, berdasarkan fakta dan data yang benar, dibuat secara profesional semata demi kepentingan publik, maka tidak boleh ada yang melarang sebuah karya jurnalistik investigasi di tayangkan di lembaga penyiaran televisi, radio atau media digital manapun,” tandasnya.

Talkshow ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang antusias dari para peserta. Acara “Dewan Pers Sambang Kampus” ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pers yang independen dan berkualitas, serta mendorong jurnalisme yang bertanggung jawab di era digital.