Bisakah Calon Independen Menang Pilkada?

SULA – Pertanyaan tentang kemungkinan kemenangan calon indenden dalam pilkada kerap mengemuka. Namun, sejauh mana peluang mereka sebenarnya?.

Dalam sebuah vlog yang diunggah oleh Politician Academy, disebutkan bahwa meskipun calon indpenden memiliki peluang untuk menang, namun presentasenya kecil. Pernyataan ini didasarkan pada data empiris dari Pilkada sebelumnya.

Sebagai contoh, dalam Pilkada 2015, dari 135 pasangan calon independen yang maju, hanya 13 yang berhasil terpilih, atau sekitar 10%. Angka ini menurun menjadi 3% pada Pilkada 2017, dimana hanya 3 dari 85 pasangan calon independen yang berhasil menang.

Bahkan pada Pilkada 2018, meskipun jumlah pasangan calon independen meningkat menjadi 90, hanya 2 pasangan yang berhasil terpilih, menyisakan presntase keberhasilan sebesar 2%.

Dari data tersebut, jelas terlihat bahwa peluang calon independen untuk menang relatif kecil,dengan presentase keterpilihan berkisar antara 2% hingga 10%. Namun, hal ini bukan berarti mustahil.

Dalam konteks ini, Politicial Academy juga menyebutkan bahwa calon independen memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh calon dari jalur partai politik.

Pertama, calon independen sengkali dianggap sebagai simbol perlawanan masayarakat terhadap dominasi partai politik yang kerap dianggap memiliki persepsi negatif.

Kedua, menejemen dana menjadi lebih fleksibel bagi calon independen, karena tidak harus membayar biaya terkait dengan rekomendasi partai politik Dan.

Ketiga, calon independen sudah memiliki dukungan riil dari masayarakat yang merupakan prasyarat penting dalam dalam undang-undang. 

Meskipun demikian, untuk meningkatkan peluang kemenangan, calon independen perlu melakukan manajemen kampanye yang rapi, terstruktur, dan terukur dengan baik.

Diperlukan stratgi yang simpatik,elegan, serta mampu menarik dukungan masayarakat secara signifikan.

Dengan demikian, baik calon independen maupun calon dari jalur partai politik perlu berkompetisi dengan cara baik, sehat, dan bersih, demi terwujudnya demokrasi yang bermartabat.