Banjir Kali Baleha Lumpuhkan Akses Warga

Berita Utama Kepsul

Sula,Transtimur.com – Banjir kali baleha, Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, lumpuhkan akses warga, akibat hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 11.00 WIT hingga pukul 17.00 WIT pada Minggu (6/4/2025).

Amatan wartawan transtimur.com di lokasi banjir, di Desa Baleha, derasnya arus sungai atau kali baleha membuat warga sekitar dan pengunjung lokasi Destinasi Wisata Tanjung Waka tak bisa menyebrang, baik sepeda motor maupun mobil. Jalan satu-satunya itu lompoh total.

Baca Juga : Kepala Desa, Tinjau Objek Wisata Air Terjun Koka di Desa Waleh

warga Desa Baleha, Mahyudin mengatakan, kami terpaksa membatalkan perjalan ke Sanana, ibu Kota Kabupaten Kepulauan Sula.

“Saya terpaksa hentikan perjalanan dan urungkan niat ke Sanana, Banjir di kali Baleha sangat deras, saya tidak bisa paksakan diri,”ungkap Mahyudin, yang akrab disapa Ocan.

Kondisi ini makin memperburuk keresahan warga yang sudah bertahun-tahun menanti kejelasan pembangunan jembatan kali Baleha.Proyek yang mulai dibangun sejak 2020 hingga kini belum tuntas, dan dianggap sebagai proyek mangkrak.

“Pemda Sula harus segera pikirkan kelanjutan pembangunan jembatan ini (Kali Baleha). Setiap musim hujan, kami masayarakat Baleha selalu jadi korba. Kalau terus dibiarkan seperti ini, bukan tidak mungkin banjir kali ini bisa ada korban jiwa,”tegas Oman.

Baca Juga: Tender Jalan RSUD Sanana Ada Dugaan Kejanggalan

Ia juga mengkrik keras ke Pemda Sula dan DPRD yang dinilai tidak memiliki keberpihakn terhadap kebutuhan insfrastuktur dasar Masayarakat.

“Setiap tahun miliaran rupiah dihabiskan untuk festival tanjung waka, tapi jembatan yang jelas-jelas dibutuhkan justru dibiarkan. kami tidak butuh fetival seremonial yang hanya menghabiskan anggaran, kami butuh jembatan untuk akitivitas sehari-hari,”cetusnya dengan nada kecewa.

Lebih lanjut, Oman menyatakan, jika Pemda dan DPRD Sula tidak segera menyelesaikan pembangunan jembatan Kali Baleha, maka lebih baik FTW tahun ini dihentikan saja.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Puskesmas, Kelebihan Pencairan Capai Rp 4 Miliar

“Kami tegaskan,mengkraknya proyek ini harus menjadi perhatian serius aparat Penegak Hukum (APH). Jangan sampai pembiaran ini berjung pada korban jiwa.

Untuk diketahui, proyek jembatan Kali Baleha dibangun sejak 2020 dengan nilai kontrak Rp 3,3 miliar.Namun hingga saat ini proyek itu belum juga rampung dan terus terbengkalai tanpa kejelasan.

Comment