Sula,Transtimur.com – Dana Desa (DD) yang dialokasikan ke Kabupaten Kepulauan Sula dalam 5 Thaun (2021-2025) mencapai Rp 342,98 miliar.
Namun, hingga Maret 2025, realisasi pencairan masih Rp 0 persen, ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masayarakar terkait penyebab keterlambatan.
Berdasarkan data yang dikantongi transtimur.com pada Kamis (19/3/2025) menyebutkan, realisasi DD dari 2021 hingga 2025, terjadi fluktuasi dalam jumlah anggaran serta presentase pencairan setiap tahun.
Tahun | Anggaran (Miliar) | Realisasi (Miliar) | Persentase Realisasi (%) |
---|---|---|---|
2021 | 78,33 | 77,99 | 99,57% |
2022 | 64,15 | 63,40 | 98,82% |
2023 | 64,06 | 66,43 | 103,71% |
2024 | 69,75 | 69,75 | 100,00% |
2025 | 66,74 | 0,00 | 0,00% |
Realisasi Dan Desa 2023 melabihi 100%
Pada tahun 2023, realisasi DD mencapai 103,71 persen, melebihi anggaran yang dialokasikan, Kondisi ini timbul spekulasi terkait adanya kemungkinan penyesuaian anggaran dari tahun sebelumnya atau kebutuhan mendesak yang menyebabkan pencairan lebih besar dari total angaran sebesar Rp 64,06 Miliar.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari DPMD dan Inspektorat terkait kelebihan realisasi tersebut.
Pencairan DD 2025 masih tertunda.
Anggaran DD 2025 mencapai Rp 66,74 miliar, namun hingga Maret masih belum terealisasi. Mungkin karena beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab keterlambatan. salah satunya, keterlambatan dalam penyusunan dokumen pencairan oleh Kaur Keungan Desa (Bendahara).