Serapan Anggaran Pendidikan Capai Rp133,7 Triliun per 2024

Jakarta,- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa serapan anggaran pendidikan Indonesia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 telah mencapai Rp133,7 triliun hingga Maret 2024. 

Angka ini menandai pertumbuhan sebesar 12,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp119,1 triliun pada Maret 2023.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan dalam konferensi pers daring di kanal YouTube Kementerian Keuangan bahwa anggaran pendidikan yang diserap tersebut sangat signifikan, mengingat pendidikan mendapat alokasi 20% dari belanja APBN. 

Terbanyak dari jumlah serapan anggaran dialokasikan untuk transfer ke daerah (TKD), mencapai Rp80,9 triliun.

Dari TKD tersebut, sebagian besar anggaran digunakan untuk dana alokasi umum (DAU) earmark pendidikan, bantuan operasional sekolah (BOS), dan Bantuan Operasional Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (BOS PAUD).

Selain itu, anggaran pendidikan juga diserap untuk belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp38,3 triliun. Di antaranya, dana dialokasikan untuk Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan tunjangan profesi guru (TPG) non-PNS di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Selain Kemendikbudristek, Kemenag juga mendapat kucuran anggaran sebesar Rp16 triliun untuk berbagai program pendidikan, termasuk gaji pengajar, PIP, KIP, dan BOS.

Meskipun demikian, Sri Mulyani tidak menyebutkan realisasi atau angka pasti dari program-program yang dijalankan oleh kedua lembaga tersebut, hanya menyebutkan target penerima.

Selain dari APBN, terdapat pula kucuran anggaran pendidikan lainnya untuk Dana Abadi Pendidikan, mencapai Rp15 triliun per Maret 2024.

Tren serapan anggaran pendidikan dalam APBN dari tahun 2020 hingga 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang konsisten.

  1. Tahun 2020 Rp 91,5 Triliun
  2. Tahun 2021 Rp 100,6 Triliun 
  3. Tahun 2022 Rp 91,7 Triliun 
  4. Tahun 2023 Rp 119,1 Triliun 
  5. Tahun 2024 Rp 133,7 Triliun