Pemda Kepsul Optimis Keluar Dari Daerah Tertinggal 

Transtimur.com — Wakil Bupati Kepulauan Sula, Hi. M. Saleh Marasabessy, optimis Kabupaten Kepulauan Sula, bakal keluar dari Daerah tertinggal, Rabu (1/9/2021).

Menurutnya, Kepulauan Sula bisa keluar dari daerah tertinggal maka harus memperbaiki lima (5) item yakni menata kembali sarana perhungan laut, darat, udara dan merubah sektor perikanan dan pertanian menjadi sektor pengolahan.

Ketika diwawancarai, Orang nomor dua di Kepulauan sula ini bilang, upaya untuk keluar dari daerah tertinggal ini adalah bagaimana Pemerintah dapat membuka daerah-daerah terisolir melalui perhubungan laut, darat dan udara.

“Sekarang ini ada beberapa hal yang perlu di perhatikan. yang pertama adalah masalah sarana transportasi udara, laut dan darat, karena ini juga menentukan perekonomian daerah, ” katanya.

Jika taransportasi udara ini, Lanjut Saleh bisa lancar maka  berkemungkinan infestor maupun usah-usaha pemerintahan akan bisa berjalan secara normal begitu juga dengan sarana transportasi laut.

“Kalau laut hari ini tidak terlalu bermasalah cuman pelabuhan pelni Desa Malbufa juga menjadi perhatian untuk suatu saat menjadi pelabuhan kontener, oleh karena itu kita akan programkan pada tahun 2022, “jelasnya.

Kemudian ia mengatakan, masalah daerah tertinggal ini, DPMD Kepsul juga ada punya perhatian khusus untuk kegiatan-kegiatan yang ada di desa terkait dengan Bumdes.

“Sekarang kita kembangkan di daerah ini, Bumdesnya harus terdaftar sehingga mereka  mendapat bantuan dari pusat, karena Bumdes inilah sebagai pemicu perekonomian di Desa, “turut Saleh.

Saleh Bilang selain itu yang berikut juga potensi perikanan ini juga harus kita berdayakan karena selama ini perairan laut hanya di kuasai oleh pemerintah provinsi.

“Pada hal kita punya saran-saran perlengkapan yang di sediakan oleh daerah yang mestinya kita kerjasama dengan provinsi mungkin ada retribusi daerah, karena kita punya jasah, Kedepan kita mintakan untuk provinsi itu harus bagaimana memberikan sedikit kewenangan pengawasan kepada daerah sehingga potensi kewenangan ini tidak menjadi potensi yang hilang tapi potensi yang bersumber dari daerah ini dan suatu saat bisa memberikan retribusi untuk daerah, “benarnya.

Saleh Menambahkan, sektor pertanian perlu kita galakan di sektor primer maupun sektor pengolahan, jika kita bergerak di sektor primer terus maka selama itu pula pendapatan petani kita tidak bisa terangkat, kita harus masuk pada sektor pengolahan.

“Karena sektor pengolahan ini kita genjot maka komunidtas-komuniditas perkebunan ini akan memberikan nilai tambah yang besar buat masyarakat, tutup Wakil Bupati Kepsul, (tex).

Komentar