Terkait Temuan APD di Isda, Kadinkes Sula Ungkap Fakta Baru

Transtimur.com – Polres Kepulauan Sula telah meminta klarifikasi kepada mantan Sekretaris Daerah (Sekda), yang juga sebagai Kepala Dinkas Kesehatan (Plt Kadinkes) Syafrudin Sapsuha, Rabu (28/7/20210.

Mantan sekda diperiksa terkait ditemukannya Alat Pelindung Diri (APD) di Istana Daerah (Rumah Dinas Bupati) beberapa waktu lalu.

“Pemeriksaan Sekda kemarin hanya dimintai keterangan terkait ditemukannya Alat Pelindung Diri (APD) di Istana Daerah karena beliau juga menjabat Plt. Kadinkes waktu itu.

Setelah dimintai keterangan lanjut Aryo, ternyata semua APD Itu  lengkap dokumennya karena sudah diperiksa oleh Inspektorat Kepulauan Sula,” jelas Aryo.

Aryo menjelaskan, sesuai klarifikasi mantan Sekda yang juga mantan Plt. Kadis Kesehatan bahwa waktu itu gudang di kantor Dinas Kesehatan sudah penuh sehingga ratusan APD terpaksa diamankan di salah satu ruangan Istana Daerah.

“Mantan sekda bilang gudang di kantor Dinas Kesahatan saat itu sudah penuh dengan obat-obatan sehingga ratusan APD tersebut diamankan di salah satu ruangan Istana Daerah,” terang Aryo.

APD Covid-19 yang ditemukan di Isda

Selain itu Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Suryati Abdullah saat ditemui di Isda pada Kamis (28/7/2021). Ia mebantah pernyataan mantan Sekda dihadapan penyidik sat reskrim Polres Sula bahwa dokumen APD di Isda itu ada.

“Kalau dia (Mantan Sekda red) bilang dokumen itu ada, itu dokumen yang mana, kalau saya, saya tidak tau,”beber Suryati.

Karena hingga saat ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan APD Andika tidak pernah menghubunginya.

lanjut Suryati bahwa pihaknya belum bisa katakan dokumen itu pengadaan APD berasal dari berbagai sumber termasuk sumber anggaran dan dokumennya ada, tapi dokumen APD di Isda itu hingga saat pihaknya tidak menemukan.

“PPK pengadaan itu kan Pak Andika, dan sampai sekarang ini Pak Andika belum hubungi saya. katanya dia sedang proses pindah,”ungkap Wanita asal Tidore Kepulauan ini.

Bahkan, tidak pernah memeberi penjelasan terkait dengan APD yang ada di isda. sedangkan staf bagian Farmasi dan logistik pun tidak mengetahui soal APD di Isda tersebut.

“Saya panggil bagian Farmasi dan Logsitik lalu saya tanya mereka kira-kira kenapa APD itu ada disana (Isda), jawab mereka, ibu kami juga tidak tau katanya waktu itu Pak Andika simpan APD Covid-19 dibeberapa tempat termasuk dirumahnya Andika,”kutip Suryati melalui stafnya.

Suryati bilang, bahw bagian Farmasi dan Losgistik tidak berani menyimpan APD atau barang sesuai dokumen yang ada. berbeda dengan APD di Isda yang tidak disimpana di disimpan di Farmasi karena dokumennya tidak ada.

Dijelaskan, APD di Isda tersebut tidak dapat digunakan hingga saat ini, meski APD itu sudah dipindah di Kantor Dinkes namun dokumennnya tidak ada sehingga tidak digunakan. Bahkan barang itu dipisahkan dengan APD lain, tutupnya. (tex)

 

Komentar