Transtimur.com- Kementerian Sosial (Kemensos) menganggarkan Rp42,5 triliun dari APBN untuk program bansos 2021 dalam bentuk Bantuan Panangan Non Tunai (BPNT) senilai Rp200.000. Program BPNT Rp200.000 yang cair bulan Maret 2021 adalah bansos 2021 yang menyasar 18,8 juta KPM. Pelaksanaan penyaluran Bansos 2021 BPNT Rp200.000 dilakukan dari Januari hingga Desember 2021.
Oleh karena itu, Dinas Sosial (Dinsos), Kota Ternate Provinsi Maluku Utara, fokus memperbaiki data penerima BPNT ganda. Perabikan data tersebut, Dinsos bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Ternate.
“Yang inti dari kerja sama dengan Dukcapil ini terkait dengan pengelolaan data ganda penerima BPNT yang harus kami perbaiki,,”kata Kabid Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial, Kota Ternate, Muhammat Irvan Gaus saat ditemui wartawan transtimur.com, Selasa (2/3/2021).
Lanjutnya, kami akan melakukan perbaikan data Kepala Keluarga (KK) kartu Tanda Penduduk (KTP) dari perubahan data orang meninggal yang masih menggunakan data lama.
“Kami juga belum mendapatkan perubahan dari Disdukcapil, tetapi kami sudah menyurat,”ujarnya.
Dia bilang, ada data penerima bansos yang sudah keluar dari KK, namun mereka masih terdaftar pada data lama, akibatnya, penerima BPNT pun masih menggunakan data dobol alias ganda dan bantuan yang diterima pun dobol.
“Bantuan sosial ini bisa di wariskan kepada anggota keluarga, seperti Kepala pencari nafkah meninggal bantuan dialihkan ke istri atau anaknya tinggal administrasinya yang dirubah.
Terkait dengan data ganda kata dia, terkadang ada NIK yang ganda tetapi nama yang ada dalam data berbeda tapi data itu pun sudah kami perbaiki tetapi Pemerintah Pusat melalui Kemensos masih menggunakan data lama alias belum diperbaiki. itu penyebab data ganda alias penerima Bansos dobol
“Pengusulan perbaikan data terus kami lakukan namun terkadang server tidak bisa menampung sehingga kapasitas jaringan kurang baik, tutup Irvan.(Abril)
Komentar