
Transtimur.com — Bupati Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara, Fifian Adeningsi Mus (FAM), merasa geram dengan ulah kepala desa dan aparaturnya. Sebab mereka diduga tidak mampu meredam konflik di desa pasca dilantik.
“Jadi inti dari permasalahn itu sendiri bukan dari masayarakat tapi pemicunya dari Kades dan aparaturnya sendiri,”kata Bupati saat memberi sambutan pada kegiatan sosialisasi Pilkades tahap II di Istana Daerah (Isda), Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Kamis (25/11/2021).
Fifian meminta kepada Kapolres, Kejari dan Ketua Pengadilan Negeri Sanana agar jangan tanggung-tanggung menindak mereka (para kades dan aparatur red) apabila terjadi tindak kejahatan.
“Saya berharap kepada bapak Kapolres dan bapak Kejari Sula, bila mana terdapat tindak kejahatan yang dilakukan oleh Kepala Desa dan aparaturnya, jangan tanggung tanggung tindak sesuai aturan yang berlaku,”tegas Fifian.
Menurut Fifian, hal ini dilakukan agar kita mengawal Pemerintah mulai dari tingkat desa. Kata dia, Kalau bukan dari desa lalu dari mana lagi. Bahkan dirinya memastikan kedepan akan ada ada konflik, ujarnya.
“Pak Kapolres, pak Kejari dan pak kepala Pengadilan Sula, ini nanti ada, karena konflik kepala -kepala Desa ini belum selesai,”ungkap Ningsi sapaan akrab Fam. (red)