Transtimur.com — Front perjuangan untuk kemanusiaan (FPUK) saling adu jotos dengan satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) di depan kantor bupati halmahera tengah (Halteng) provinsi maluku utara.
Berdasarkan pantauan sementara, insiden terjadi ketika Satpol-PP mencoba menghalangi massa aksi yang berusaha menerobos masuk di halaman kantor bupati untuk menyampaikan keluhan.
Terjadilah saling dorong antara masa aksi FPUK dan Satpol PP sehingga terjadi adu jotos. tak hanya itu, situasi pun memanas sehingga berakhir dengan saling kejar-kejaran di halaman kantor bupati.
Akibat dari insiden tersebut, salah satu anggota massa aksi FPUK terluka di bagian kening di duga terkena pukulan Satpol PP.
Kordinator lapangan (Korlap) FPUK, Nudin Amor, senin kemarin (25/10/2021) dalam orasinya, dirinya mendesak bupati Halteng, Edi langkara agar segera melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) yang menewaskan 3 orang warga beberapa bulan kemarin tepatnya di kali gowonle.
Korlap mengatakan, kejadian pembantaian tersebut hingga saat ini belum bisa di ungkap siapa pelakunya dan tak hanya itu warga patani timur hingga sekarang sangat berharap kepada polres halteng dan pemerintah daerah kabupaten halteng agar bersama-sama untuk bisa melakukan penyisiran besar-besaran di kali gowonle guna untuk mencari tau pelaku pembunuhan.
Dirinya berjanji akan kembali lagi untuk menyuarakan keresahan warga patani dengan membawa jumlah massa yang lebih besar sambil meminta massa FPUK untuk mundur dan tinggalkan kantor bupati halteng, tutupnya.
Perlu diketahui sampai berita ini di tayangkan pihak pemda Halteng belum di konfirmasi. (ril)
Komentar