Transtimur.com — Ketua Umum Sentral Organisasi Pelajar Mahasiswa Indonesia Halmahera Timur (SeOPMI-Haltim), Risman Ciliu, angkat bicara terkait dengan inisiasi managamen PT. Indonesia Weda Bay Park (Iwip).
Pasalnya, PT. Iwip agendakan beasiswa yang dilayangkan dalam bentuk website. menurutnya, hal ini tidak sesuai dalam penetapan bentuk desa dan juga wilayah kecamatan di dua Kabupaten yakni Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) dan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Provinsi Maluku Utara.
“Kami melihat dari pembagian ring yang di lampirkan untuk di ketahui, PT. Iwip tidak mentaransparansi kecamatan dan desa mana yang kemudian masuk dalam kategori ring 1,2,3 dan hanya memasukan beberapa nama desa yang wilayahnya katanya sebagai imbas dari ancaman eksploitasi serta nantinya ada pengaruh dari sisi kesehatan dan lain-lain”.
Menurutnya, pihak managemen PT. Iwip ketika mencantumkan beberapa desa di dua kabupaten sebagai penerima beasiswa, pimpinannya hanya berangan-angan dan mimpi, karena ada beberapa desa di halmahera timur yg kemudian wilayahnya masuk dalam Konsesi Pertambangan (KP) dan sekarang telah di eksploitasi tidak di cantumkan dalam daftar penerimaan.
Risman Ciliu, mengingatkan kepada pihak management PT. Iwip agar meninjau kembali daftar desa yang sudah di cantumkan sebagai penerima beasiswa tersebut agar penetapannya harus mewakili Kecamatan.
Pasalnya Haltim sejauh ini jumlah KP yang dikuasai PT. Iwip untuk wasile selatan Hampir 45% luas eksploitasi belum lagi yang KP yang berada di belakang Kecamatan Kota Maba, ujarnya.
Risman Ciliu tegaskan, meminta agar PT. Iwip harus mengakomodir dan mencantumkan 2 kecamatan ini sebagai Wilayah Ring 1, selanjutnya untuk Wilayah Ring 2 seluruh desa yang ada di Halmahera Timur harus di akomodir pula.
Inisiasi Management PT Iwip mengagendakan beasiswa yang kemudian telah di Layangkan dalam bentuk website saya fikir tidak bersesuaian dalam penetapan penentuan desa, dan juga penentuan untuk wilayah kecamatan di Dua Kabupaten tersebut.
pihaknya melihat, dari pembagian ring yang di lampirkan untuk di ketahui, PT. Iwip tidak mentaransparansi kecamatan dan desa mana yang masuk dalam kategori ring 1,2,3 dan hanya memasukan beberapa nama desa yang wilayahnya katanya sebagai imbas dari ancaman eksploitasi serta nanti ada pengaruh dari sisi Kesehatan dan lain-lain, pungkasnya.
Saya rasa pihak managemant PT. Iwip ketika mencantumkan beberapa desa di dua kabupaten sebagai penerima beasiswa pimpinannya hanya berangan-angan dan mimpi, karena ada beberapa desa di haltim yang kemudian wilayahnya masuk dalam KPÂ dan sekarang telah di eksploitasi tidak di cantumkan dalam daftar penerimaan, Risman keluhkan.
Untuk itu dirinya, mengingatkan kepada pihak Management PT. Iwip Agar meninjau kembali daftar desa yang telah di cantumkan sebagai penerima beasiswa tersebut agar penetapannya sudah harus mewakili Kecamatan, pasalnya Haltim sejauh ini jumlah KP yg dikuasai PT. Iwip untuk wasile selatan Hampir 45% luas eksploitasi belum lagi yang KP yang berada di belakang Kecamatan Kota Maba, tuturnya.
Untuk itu kami meminta agar PT. Iwip harus mengakomodir dan mencantumkan 2 kecamatan ini sebagai Wilayah Ring 1, selanjutnya untuk Wilayah Ring 2 seluruh desa yang ada di Halmahera Timur harus di akomodir pula, tutup ketua SeOPMI – HALTIM, Risman Ciliu. (ril)
Komentar