Dana Insentif Imam Mesjid Kota Ternate Senilai Rp 1.5 Miliar Sudah Cair

Transtimur.com —  Bagian Kesejahtraan Sosial (Bininkessos) Setretariat Daerah (Setda) Kota Ternate, Maluku Utara, telah mencairkan anggaran senilai Rp 1.5 miliar. Anggaran itu merupakan dana insentif Imam Mesjid, Pembina Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Pendeta gereja, Rabu (13/10/2021).

Kapala Bagian (Kabag) Binkessos, Setda Kota Ternate, H. Mudjais Walanda ketika dikanfirmasi wartawan transtimur.com mengaku telah mencairkan dana insentif Tahun 2021 untuk diberikan kepada imam masjid, pembina TPQ dan pendeta. dana insentif itu diberikan saat menjelang Bulan Suci Ramadhan pada April 2021 lalu dengan Rp 3 juta per imam masjid, sedangkan untuk pembina TPQ senilai Rp.1.750.000 dan Pendeta gereja Rp3 juta.

“Jumlah imam penerima isentif di Kota Ternate kurang lebih 600 orang, pembina TPQ 170 orang dan pendeta gereja 30 orang dengan anggaran total anggaran tahun 2021 sebesar Rp.1,5 milyar,”kata Kabag Binkessos Mudjais Walanda.

Mudjais mengatakan, proses pencairan disesuaikan dengan Surat Keputusan (SK) Walikota Ternate, kemudian kami menyurat kepada seluruh imam mesjid, pembina TPQ dan pendeta di Kota Ternate untuk menerima isentif secara simbolis, jelasnya.

“Pada saat itu isentif di serahkan oleh mantan Plt. walikota Hasim Daeng Barang di masjid Al-munawar secara simbolis,”ungkap Mudjais.

Mudjais bilang, persyaratan penerima isentif harus punya SK badan takmil masjid (BTM) dari kementrian agama (kemenag) kota ternate, kemudian bisa di berikan haknya dalam hal ini isentif.

“kalau tidak ada SK dari BTM kemenag dengan bukti lainya seperti kartu tanda penduduk (KTP) maka tidak bisa dilayani,ujarnya.

Kalau untuk isentif tahun 2022, pihaknya akan mengupayakan agar masih tetap sama dengan tahun kemarin, kalau kondisi tahun 2022 normal itu bisa di usulkan untuk dinaikan.

Penerima isentif imam, kata Mudjais, tergantung pada besarnya masjid dan jamaah seperti di Almunawar bisa sampai 5-6 orang penerima, masjid Almustaqim 4-5, begitu pun di masjid sultan, masjid yang kapasitasnya kecil maka hanya 2-3 orang sedangkan pendeta setiap gereja hanya satu orang penerima saja, tutupnya. (ril)