Transtimur.com – Salah seorang anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Tikong, Kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Pulau Taliabu meregang nyawa setelah tertimpa crane milik Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 57 rute Kendari, Taliabu, Sanana
Diketahui, peristiwa naas yang menelan korban seorang TKBM yang diketahui bernama La Jubairi itu terjadi pada senin (04/10/2021) sekira pukul 08:00 pagi tadi ketika Instrumen dari Tol laut itu sedang melakukan pembongkaran muatan di pelabuhan setempat.
Menurut keterangan dari beberapa rekan korban, crane yang baru saja menurunkan beban berupa 1.500 kg / 1 Ton beras diatas badan jembatan tiba – tiba terjatuh saat diangkat kembali dan mengenai korban yang saat itu tengah berada diatas kapal
“Korban tadi sendiri, dia mengontrol jaring muat saat diturunkan crane. Pas kejadian kita sementara bongkar muatan lain didalam, korban posisinya tengkurap diatas kapal, korban dibawah muatan lain, yaitu kandang dari besi disisi jatuhnya creane. Mungkin korban mau menghindar tapi ruang gerak sempit”, ujar Bendahara TKBM Tikong, La Mane saat dikonfirmasi pewarta
Belum diketahui pasti, namun diduga, penyebab jatuhnya creane milik Sabuk Nusantara 57 itu disebabkan karena adanya kerusakan dari salah satu bagian alat pengangkat beban milik kapal penghubung antar pulau itu.
“Tadi sementara bongkar beras, Bloknya tiba tiba kalah, padahal sudah pernah ganti slim muatnya karena sudah banyak yang putus-putus, dan Itu tadi sudah sempat kasih turun muatan, tapi saat diangkat ada gelombang yang membuat kapal goyang jadi kena sentakan begitu”, jawab Kep Sabuk Nusantara 57, Abu Bakar ketika dikonfirmasi
Lebih lanjut, Tekhnisi Sabuk Nusantara 57 menjelaslan bahwa, jika karena beban muatan crane yang menjadi penyebab kecelakaan kerja itu dipastikan tidak mungkin, karena dari segi kapasitas, mesin pengangkat beban yang dimaksud bahkan belum mencapai kapasitas yang ditentukan, yakni 2,5 Ton. “Kapastasnya 2,5 Ton, sementara yang diangkat tadi 30 sak beras yang 50 kg, jadi baru 1,5 Ton”, sambungnya.
Membenarkan kecelakaan maut itu, Kepala Syahabandar pelabuhan Tikong, yakni Isram Umakaapa mengatakan, dirinya masih berada bersama kapten kapal sedang mengobrol, tiba tiba terdengar dentuman keras diatas badan kapal dan ketika diperiksa, dentuman tersebut bersumber dari crane yang terjatuh dan telah menimpa ayah dari dua orang anak itu.
“Bersama kep tadi saat kejadian, saya masih mengobrol, tiba tiba terdengar bunyi keras diatas kapal, baru Sudah banyak teriakan, saat dicek, korban sudah diangkat keluar kapal sama penumpang dan rekan buruh dan langsung dilarikan ke Tikong “, ucapnya.
Sementata itu, dari tenaga kesehatan di desa Tikong mengatakan meski sempat mendapat sentuhan medis, namun korban yang diketahui juga menjabat sebagai ketua komite SMP Negeri 3 Taliabu Utara itu sudah tidak bisa lagi diselamatkan karena mengalami luka berat dibeberapa bagian tubuh, seperti kepala bagian kiri tersobek sekitar 6 cm, 3 jari tangan kiri nyaris putus, serta telapak kaki kanan korban juga nyaris lepas.
“Kami sudah berupaya keras untuk menyelamatkan korban, tapi kondisinya sudah sekarat, cairan infus sudah tidak berfungsi lagi. jadi sekitar 10 menit dipustu korban meninggal dunia”, jelas Mantri La Bara, Tenaga kesehatan didesa setempat.
Akibat kecelakaan maut itu, KM Sabuk Nusantara 57 masih berada dipelabuhan Tikong, belum mendapat izin keberangkatan mengingat ada kepentingan penyelidikan dari pihak kepolisian terkait penyebab kecelakaan.
Berkaitan dengan itu, keluarga La Jubair, Korban jatuhnya crane menyampaikan bahwa terkait kecelakaan yang mengakibatkan kematian keluarganya itu, akan memberikan melepas sepenuhnya kepada pihak penegak hukum yakni kepolisian setempat demi mengantisipasi jatuhnya korban lagi jika ada kelalaian pihak Kapal.
“Kami serahkan semua kepada kepolisian, karena kalau memang ada kelalaian pihak KM. Sabuk Nusantara 57 dalam kecelakaan ini agar ditindak sesuai hukum, karena jangan sampai hal yang sama kembali terjadi dan memakan korban”, Tutup Jekson, Keluarga Korban (uly)