Transtimur.com – Pekan depan Pantia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) segera telusuri pengguna dana Covid-19. Ini setelah Pansus Covid-19 resmi dibentuk Kamis (8/7/2021) malam. Ramli Sade dipercayakan fraksi Basanohi, fraksi Kebersamaan dan fraksi Partai Golkar sebagai Ketua Pansus melalui sidang paripurna.Â
Kepada media ini Ramli mengatakan, paling lambat Senin pekan depan Pansus mulai infestigasi penggunaan anggaran dana Covid-19 tahun 2020.”Senin kita mulai rapat persiapan turun lapangan,”katanya usai paripurna.
Politisi Partai Berkarya itu menyatakan, fokus Pansus pada tiga item kegiatan penanganan Covid-19, yakni :Â penanganan Kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan Jaringan Pengaman Sosial (Social Safety Naet).
Total anggaran di tiga item kegiatan penanganan Covid-19 tahun 2020 ini senilai Rp 46.330.729.500. Selengkapnya lihat grafis.
Ramli bilang, ada beberapa pihak yang akan dipanggil untuk dimintai keterangan, diantaranya mantan Sekda dan Kadis Kesehatan Kepsul Syafrudin Sapsuha, mantan Direktur RSUD Sanana Makmur Tamani dan mantan Kadis Perindagkop Kepsul Sofia Sjamlan serta pihak-pihak terkait lainnya.”Ini bukan kita mau mencari keselahan orang. Tapi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami selaku wakil rakyat yang melekat fungsi pengawasan,”ucapnya.
Tak hanya dana Covid-19 yang akan ditelusuri, melainkan penggunaan anggaran vaksinasi juga akan sasaran Pansus.”Selain Dana Covid-19, kita juga akan telusuri dana vaksinasi,”tegasnya.
Ramli berharap, insan pers juga bantu mengawal kegiatan Pansus tersebut.”Teman-teman wartawan juga kita berharap bisa membantu dalam kerja-kerja pansus,”imbuhnya.
Grafis Anggaran Pengamanan Covid-19 tahun 2020 di Sula :Â
Penanganan kesehatan :
Nilai : Rp 27.034.571.700
- pengadaan rapid testÂ
- Penanganan APD dan bahan habis pakai lainnya
- penanganan VTM
- pengadaan mesin PCR dan belanja alkes lainnya
- penyediaan transportasi
- honorarium petugas penanganan Covid-19
- honorarium petugas kebersihan
- penyediaan ruang karantina
- penyediaan ruang rapat khusus
- penanganan pasien rujukan
- penyediaan rumah inap
- penyediaan makan dan minum
- penyediaan obat-obatan
- penyediaan gedung laboratorium Covid-19
- pembangunan gedung isolasi Covid-19
Penanganan Dampak Ekonomi :
Nilai : Rp 4.701.180.000
- penanganan akses pangan masyarakat
- pembagian sembako gratis
- rehabilitasi pasar
- penyelenggaraan pasar murah
- oprasi pasar
Jaringan Pengaman Sosial (Social Safety Naet)Â
Nilai : Rp 14.594.977.800
- pembangunan atau peningkatan infrastruktur pendukung
- penyediaan dan distribusi bahan pangan
- pemberian bantuan sembako
- pencegahan dan penyebaran wabah.
(tex).
Komentar