Plafon Gamalama Plaza yang Habiskan Anggaran Rp 92 Miliar Ambruk

Transtimur.com – Plafon lantai dasar gedung gamalama plaza yang terletak di jalan Pahlawan Revolusi, kelurahan gamalama kecamatan Ternate tengah, kota Ternate, Maluku Utara, tiba-tiba ambruk.

Beruntung, kejadian sekira pukul 11:30 wit pagi tadi tidak ada ada korban jiwa, namun kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 30 juta.

Pasalnya, gedung gamalama yang baru saja di resmikan oleh mantan walikota Ternate Burhan Abdurahman pada (15/2/2021), yang menghabiskan anggaran senilai Rp92,5 milyar.

Salah seorang saksi mata yang enggan menyebut namanya, menyampaikan bahwa sebelum kejadian plafon gedung Gamalama Plaza ambruk, lebih dulu terdengar suara dari dalam Plafon.

“Semacam orang batoki. setelah saya perhatikan sumber suara yang begitu keras berasal dari dalam, berselang beberapa jam kemudian tepatnya pukul 1I:30 wit, tiba- tiba plafonnya sudah ambruk,”katanya.

Penanggung jawab proyek gamalama plaza, PT. Intim kara, Petrus saat dikonfirmasi transtimur.com, minggu (4/7/2021) mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari tau penyebab ambruknya plafon gedung gamalama plaza.

Menurut petrus, pemasangan rangka plafon sudah sesuai dengan standar, jarak pemasangan yakni 60 cm itu pun kami tidak kurangi sesuai digambar.

“kami sendiri juga heran kenapa plafon bisa ambruk padahal mutu pekerjaan saya sudah jaga dan saat dikerjakan kami tidak mengurangi volume kerja,”jelas Petrus.

Awalnya pemasangan pipa air di dalam palfon tidak ada dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) namun atas permintaan mantan walikota sehingga pipa air itu dipasang, bebernya.

“Karena plafon sudah terpasang maka gantungan beban tidak terpasang di plafonnya,”,ungkap petrus.

Gedung Gamalama Plaza Kota Ternate

Sementara di sisi lain Kepala dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) kota Ternate, Risval Try Budiarto, mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan investigsi secara internal terkait penyebab ambruknya plafon gamalama.

“kita liat sendiri bahwa ada terpasang pipa di atas plafon sehingga ini menjadi beban,”jelas Risval

Dugaan Risval, ambruknya plafon disebabkan dari beban tambahan dalam hal ini pemasangan pipa yang pada awalnya tidak di cantumkan dalam RAB dan ini pihaknya juga akan kembali memeriksa gedung gamalama plaza untuk menghindari jangan ada kerusakan lain pada gedung.

Secara elektrikal mekanikal biaya kurang lebih Rp.30 milyar dan untuk struktur serta total keseluruhan finising dari pembangunan tahun 2017 sampai tahun 2021 mencapi Rp.92,5 milyar, ungkap Risval.

“atas insiden robohnya plafon itu, rekanan wajib untuk mengganti karena kerusakan berkisar Rp.30 juta”, tutup kadis PUPR. (ril)

Komentar