Transtimur.com–Pagu anggran Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang bersumber dari Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021 sebesar 2 Milar Lebih. Miliaran rupiah anggaran Dispar ini akan dipergunakan dengan beberapa item kegitan yang sudah menjadi event.
Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan)(Kadisparbud) Kepsul Jufri Umasugi saat di temui di ruang kerjanya Selasa (2/2/21), mengatakan di tahun 2021 dinasnya mengelola anggaran sebesar 2 Milar lebih.
“Untuk Pagu anggran di Tahun 2021 ini sekiatar 2 Milar lebih, dan di tahun 2020 kemarin sekitar 3 Milyar lebih tetapi potong karena Covid-19, jelas jufri.
Menurutnya program dilaksankan kedepan nanti kususnya bidang parawisata, itu di usahakan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Induk Parawisata Daerah (RIPPARDA).
“Dinas para wiasta harus ada Ripparda karena selama ini sudah di buat tapi belum diperdakan jadi kami sudah usul ke bagian hukum untuk di Perdakan Rinpparda itu, tutrnya.
Lanjut Jufri, Kemudian di bidang kebudayaan pihaknya berusaha untuk melestarikan budaya yang ada di sula contohnya di tahun 2019-2020 ada 7 budaya sula yang masuk dalam warisan budaya dan harta benda indonesia.
“kalau di 2021 ini kami berusah mengusul paling kurang tiga sampai empat Budaya, itupun nanti kami seleksi di tingkat nasional biasanya mereka sidang lagi baru putuskan dia masuk atau tidak.
Beberpa waktu Kemarin dirinya sudah bertemu dengan Kepala Balai Cakar Budaya Maluku Maluku Utara (Malmalut) di Ternate untuk bagaiman membenahi cakar-cakar Budaya yang ada di Sula ini.
“Jadi nanti kedepan kami buat pendataan cakar-cakar budaya selain dari Benteng mungkin ada yang lain, agar nanti di pelihara.
Untuk kegiatan seremonial di Tahun 2021 tambah Jufri, ia juga belum mengetahui yang pasti, tetapi ada bebera festival yang akan di laksanakan.
“KadisSaya belum lihat yang pasti, tapi ada, mungkin ada kegitan-kegiatan di daerah wisata ada fastival yang menjadi event selama ini yang akan kami melaksanakan, untuk di tahun kemarin karena Covid-19 jadi tidak bisa di laksanakan, seperti festival tanjung waka dan festival maksaira, tutupnya.(tex)
Komentar