
Halteng, Transtimur.com – Sebanyak 11 orang masyarakat adat sangadji masih dalam tahanan Polda Maluku Utara, menuai sorotan tajam dari organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Waleh (IPMW) di Ternate.
Sebab, dari sebelas masyarakat adat sangadji tersebut, diduga ditangkap secara sewenang-wenang oleh aparat gabungan saat mereka melakukan aksi damai menolak operasi tambang nikel milik PT. Position, anak perusahaan dari Harum Energi, yang beroperasi diatas tanah adat mereka.
Penangkapan itu terjadi pada Minggu, 18 Mei 2025, menuai sorotan dari berbagai kalangan termasuk organisasi kampung-kampung (OKK) mahasiswa yang berada di kota Ternate salah satunya Ikatan Pelajar Mahasiswa Waleh (IPMW).
Mereka mendesak kepada Kapolda Maluku Utara, untuk segera membebaskan 11 masyarakat adat Sangaji yang ditahan, tanpa syarat.
“Salam perjuangan, kami ikatan pelajar mahasiswa waleh di ternate, mendesak kapolda maluku utara untuk membebaskan 11 masyarakat adat sangadji tanpa syarat,” tegas mereka Sabtu (24/5/2025).
Dengan tagline “Bebas dan bebaskan sebelas masyarakat adat sangadji tanpa syarat”, desakan ini semoga mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian dan masyarakat adat Sangaji dapat dibebaskan secepatnya.
Ketua Umum IPMW, Irfajli Sahdan berpendapat bahwa pembebasan 11 tahanan masyarakat Maba sangaji tanpa syarat ini, tidak harus berdasarkan mekanisme bagaimana mengeluarkan tahanan di Rutan harus mengikuti prosedur yang ada.
“atau semisalnya menunggu si pelapor itu mencabut laporannya, sehingga tahanan itu dapat di bebaskan tidak harus itu juga sih,” tambahnya.
Namun, desakan untuk membebaskan tahanan tanpa syarat juga bisa berarti bahwa ada kebutuhan untuk mempertimbangkan keadaan khusus atau kebutuhan kemanusiaan dalam kasus ini.
“Makanya kami mendesak kapolda Maluku Utara untuk segera bebaskan 11 tahanan masyarakat adat Maba sangaji tanpa syarat. Karna 11 Tahanan itu bukan Premanisme bukan kriminal tetapi mereka masyarakat yang ingin mempertahankan tanah mereka dari Korporasi atau PT. Position itu sendiri sebagai tanah mereka yang perna sebelumnya di pertahankan oleh leluhur mereka,” tandasnya.