Halteng, Transtimur.com – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) Putra Sian soroti perusahan tambang imbas keracunan massal yang terjadi di Desa Fritu. Kecamatan Weda Utara, pada Rabu (22/1/2025).
Karyawan dan warga sebanyak 67 orang itu diduga keracunan setelah konsumsi makan yang disediakan salah satu warung makan di Desa Sagea, berupa Nasi Ayam, Sayur Sawi, dan Indomie goreng.
Hal ini diungkapkan sesuai hasil laporan yang disampaikan langsung dari Puskesmas Sagea, pada satu hari kemarin.
Ia menjelaskan, bahwa dari Puskesmas sendiri menyampaikan ada beberapa pasien yang mengalami gejala mual dan lain sebagainya, dikarenakan mengkonsumsi makanan yang ada di salah satu kontraktor BPN.
“Memang saya coba cari informasi, ternyata makanan ini tidak di kelola langsung oleh pihak perusahaan. Artinya perusahaan membeli makanan ini di warung sagea tempatnya,” katanya.
“Tapi Warung mana? yang ini yang sementara kita cari tahu. Karena TID sendiri, kalau saya tidak salah dengar, itu kontraktornya TID. TID Sendiri belum ada dapur umum. Sehingga selama ini mereka menyuplai makanan bagi karyawan itu melalui ketrin di desa Sagea,” tambahnya.
Anggota Komisi I DPRD Halmahera Tengah, Putra Sian sendiri mengakui, sempat berbicara dengan salah satu karyawan yang menduga bahwa tentu penyebabnya pasti dari lauk yang disajikan tersebut.
“Saya sempat berbicara dengan salah satu karyawan, sepertinya penyebabnya dari lauk. Karena saat itu menunya nasi putih, indomie sama ayam Suwir,” ungkapnya.
Penyebabnya dari situ, lanjut Putra Sian menyampaikan, bahwa karena salah satu karyawan sempat mengaku bahwa dia (karyawan) tersebut sempat makan nasi nya.
“Tapi tidak mengalami gejala apa-apa, tapi anak dan istrinya mengkonsumsi mie goreng dan ayam suwir ini, yang kemudian mengalami gejala mual muntah,” ucapnya.
Dari DPRD sendiri berharap kedepan ada perbaikan terkait hal tersebut. “Jangan lagi ambil makanan dari Ketrin atau rumah makan yang tidak higienis kemudian di sajikan kepada karyawan,” tegasnya.
Putra Sian mengungkapkan, telah mengantongi kurang lebih total pasien yang mengalami gejala tersebut yakni 66 orang. Selain itu, dikonfirmasi terkait kondisi para pasien, ia mengatakan sebagian sudah pulang dan ada juga yang dirujuk ke Rumah Sakit.
“Itu ada warga sorono yang mungkin usianya kurang lebih 5 sampai 6 tahun, sementara di rawat RSUD Weda,” jelasnya.
Saat ditanyakan informasi DPRD untuk kunjungan ke pihak perusahaan. Ia menjawab dengan mengatakan, bahwa kemarin sudah dilakukan komunikasi dengan pimpinan yakni Wakil Ketua Komisi I DPRD.
“Dalam hal ini pak Munadi, beliau akan segera menghubungi pihak manajemen, untuk meminta keterangan lebih terkait hal ini,” tutupnya.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Laki-laki | 54 |
Perempuan | 5 |
Anak | 6 |
Balita | 2 |
Total Seluruh | 67 |
Komentar