Jakarta,Trasntimur.com-Ketua Umum Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara, (PB-FORMMALUT) Reza A. Syadik, desak tangkap pelaku KDRT & Copot Ketua Bawaslu Kota Ternate Yang Diduga Selingkuh Dengan Stafnya.
Pasalnya dugaan Ketua Bawaslu kota ternate Provinsi Maluku Utara dalam Motif dugaan perselingkuhan tersebut, akhir-akhir ini ramai, menjadi wacana hangat pada serkel aktivis Maluku Utara di Jakarta, yang mana ditandai dengan prilaku yang mencoreng integritas kelembagaan Bawaslu, bahkan lebih nyaris konon memicu adanya tindakan KDRT.
Kepada Transtimur.com, pada Jum’at (13/12/24), Reza A Syadik, mengatakan, Hal ini tentu menjadi sekian kasus tindakan, yang bukan saja merusak citra Bawaslu saja, tetapi juga tentang mentalitas moral yang tidak baik diperlihatkan dengan mengemban Jabatan Ketua Bawaslu Kota Ternate.
“Infonya kita telah mengcaver pada 5 desember Kifli Sahlan telah dilaporkan ke polres ternate, tentu kita akan lihat sejauh mana proses yang akan berlangsung, bila kemudian di tingkat polres tidak memproses secaptnya, maka polda Maluku Utara kita minta evaluasi lingkup polres Kota ternate dan kapolresnya”, katanya.
“Begitupun, jika Polda Maluku Utara diam, gabungan Aktivis Maluku Utara di Jakarta akan mengelar demonstrasi mendesak tegas kepada Kapolri untuk, mengevaluasi lingkup Polda Maluku Utara dan Polres Kota Ternate”, sambung Reza.
Selain dari itu, lanjut Reza, kepada Bawaslu Provinsi Maluku Utara khususnya Ibu Masita Nawawi sebagai Ketua Bawaslu untuk tindak tegas secepatanya, sebelum pihaknya akan bergerak menyambangi lembaga Bawaslu RI dan DKPP.
“Kita pernah memiliki problem pada KPU RI yang juga hampir mirip terjadi dalam konteks perselingkuhan yang mencoreng lembaga demokrasi seperti KPU bedanya di pusat KPU RI yang tercoreng sementara di Maluku Utara adalah lembaga Bawaslu, hal itu bisa menjadi indikator dimana pemberlakuan sanksi pemecatan suda harusnya dilakukan, DKPP juga harus mengetahui hal ini agar memberi sanksi kode etik, Copot Ketua Bawaslu Kota Ternate Provinsi Maluku Utara”, tegasnya.
Reza menambahkan, Prinsipnya jangan sampai ada kesan Buck’Up dari Bawaslu Provinsi untuk melindungi Ketua Bawaslu Kota Ternate.
“Kita akan menunggu proses berjalan, sambil mengkonsolidasikan kekuatan gerakan Aktivis Maluku Utara yang ada di jakarta”, tutupnya.
Komentar