Proyek Terbengkalai, Simbol Kegagalan Pemerintah Daerah Sula

Sula,transtimur.com – Proyek pembangunan gajebo beton yang berlokasi di tepi pantai Desa Baleha, Kecamatan Sula Besi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula tak kunjung rampung.

Proyek yang dibangun pada masa Pemerintahan Hendrata Thes dan Zulfahri Duwila (HT-Zadi) hingga Pemerintahan Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasa Bessy (FAM-SAH), kini menjadi simbol kegagalan Pemerintah Daerah saat itu.

Struktur bangunan yang seharusnya menjadi fasilitas wisata ini justru terbengkalai, menyisakan pemandangan menyedihkan.

Bangunan ini tampak seperti monumen kecerobohan, dengan tiang-tiang beton yang dihantam ombak setiap harinya. Bukannya menjadi daya tarik wisata, bangunan ini malah menjadi pemandangan suram yang mengingatkan warga akan proyek pemerintah yang mangkrak. Kondisi ini memicu kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat.

“Saya sangat kecewa melihat proyek ini dibiarkan begitu saja. Uang rakyat yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan malah terbuang percuma,”ungkap seorang warga kepada transtimur.com Kamis (23/5/2024).

Ia menambahkan, Pemerintah harus bertanggung jawab atas kegagalan ini dan segera bertindak untuk menyelesaikannya atau setidaknya memberikan penjelasan yang jelas kepada masayarakat Kepulauan Sula, khususnya masayarakat Sula Besi Timur.

Pemerintah daerah Kepulauan Sula hingga kini belum memberikan keterangan resmi mengenai nasib bangunan ini. Masyarakat berhak tahu bagaimana anggaran yang berasal dari pajak mereka digunakan, dan mengapa proyek ini bisa terbengkalai begitu saja.

Keberadaan bangunan terbengkalai ini tidak hanya merusak pemandangan alam yang seharusnya menjadi daya tarik wisata utama Kepulauan Sula, tetapi juga mencerminkan buruknya perencanaan dan pengawasan proyek oleh pemerintah daerah.

Ketidakmampuan untuk menyelesaikan proyek ini menunjukkan lemahnya manajemen dan kurangnya tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran publik.

“Tindakan nyata diperlukan segera untuk menyelamatkan proyek ini dan mengembalikan kepercayaan masyarakat yang telah dirugikan oleh pemborosan anggaran yang memalukan ini,”tegas warga yang enggan menyebut namanya.