Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tanggapi Pelajar Tewas Bunuh Diri di Waiina

Transtimur.com – Kecanduan game bisa berdampak buruk, dan bahkan bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami seorang pelajar insial AF (15) di Desa Waiina, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang ditmukan tewas dengan luka sayatan dileher. AF diduga depreasi karena kecanduan bermain game online seperti PUBG, Clash of Clans dan lainnya.

Kejadian tersebut mendapat tanggapan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kepulauan Sula, Syawal Umanahu kepada Transtimur Media Grup Minggu (30/7/20230)

Menurut Syawal, siswa SMK Negeri 12 Kepulauan Sula meninggal dunia diduga depresi karena bermain game online PUBG, ini butuh perhatian semua pihak.

Karena lanjut Syawal, pendidikan informasil atau pendidikan dalam rumah serta lingkugan keluarga sangat berperan penting dalam mengawasi aktifitas anak yang sering bermain game online berupa PUBG.

Dikatakan Syawal, siswa yang suda familiar bermain game online dianggap sebagai kebutuhan hidup, ini berdampak negatif, seperti kejadian yang dialami siswa SMA N 12 Kepulauan Sula insial AF yang diduga meninggal karena bunuh diri, dan berakibat juga terhadap mata dan pengaruh saraf pada siswa.

“Ketika anak ketagihan dalam bermain Hendpone (Hp) pada aplikasi tertentu diluar jalur pendidikan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di sekolah,”sambung Syawal

“Karena kurang hiraukan arahan guru baik di sekolah maupun di rumah saat diberikan tugas Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa,”tutur Syawal.

Pada lingkunga pendidikan Formal tambah Syawal, waktu guru terbatas di sekolah untuk mengajar, mendidik, melatih, membina, menilai serta mengevaluasi peserta didik karena hanya beberapa jam di sekolah, siswa lebih banyak waktu bersama orang tua di rumah sehingga waktu pengawasan orangtua ke siswa lebih banyak.

“Pada lingkungan nonformal tidak bisa mengawasi siswa secara individual karena lingkungan masyarakat hanyalah sebatas pembahasan publik sebagai pembelajaran yang dikembalikan pada kesadaran tiap individu,”katanya.

Ia megatakan, siswa lebih stres atau Depresi jika kebiasaan asik bermain Game Online lalu tiba-tiba HP nya rusak dan belum sempat dibeli oleh orang tua, itu juga berdampak pada siswa itu sendiri.

Oleh karena itu, ia berharap kepada para Kepala Sekolah (Kepsek) dan dewan Guru SMA,SMK dan SLB di Kabupaten Kepulauan Sula agar lebih memberikan edukasi perubahan karakter berupa nasehat agar siswa lebih konsen belajar.

“Begitu pula wali murid harus mengontrol fungsi HP yang diberikan kepada anak sehingga siswa tidak salah gunakan Hp. Manfaat HP Android utuk belajar Online maupun Brosing pelajaran  sekolah,”tutup Syawal.

Remaja 15 Tahun di Kepulauan Sula Tewas Bersimbah Darah, Korban Diduga Bunuh Diri 

Transtimur.com – Seorang remaja (15) ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah rumah di Desa Waiina, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Sabtu (29/7/2023) sekira pukul 07.00 wit.

Hingga kini penyebab kematian korban inisial AF belum diketahui. Namun, remaja itu diduga meninggal bunuh diri dengan luka sayatan dilehernya.

Berdasarkan kronologis kejadian bahwa sekitar pukul 07.00 wit, saksi mendengar dari anaknya inisial MI (2 tahun) mengatakan darah sembari menunjuk ke arah rumah TKP. Merasa penasaran saksi pertama mendatangi rumah TKP dan melihat korban sudah dalam kondisi kaku dan berlumuran darah.

Selanjutnya, saksi pertama berlari keluar sambil teriak minta tolong kepada warga masayarakat lain, kemudian saksi lain yang mendengar teriakan langsung menuju rumah TKP dan melihat korban tergeletak berlumuran darah serta terdapat sebilah pisua disamping korban.

“Kepala saya sakit, saya sudah mau mati,  Nenek tolong maafkan saya dan sampaikan Kepada ibu saya tolong maafkan saya”ucap kapolres Kepulauan Sula AKBP Cahyo Widyatmoko yang dikutip dari nenek korban.

Cahyo mengatakan tidak menutup kemungkinan korban AF melakukan aksi bunuh diri. Korban diduga depresi oleh permainan Game online Free Fire atau Game perang. Dugaan ini dikuatkan dengan keterangan keluarga korban.

Sekedar informasi yang dikantongi bahwa keluarga korban meminta untuk tidak melakukan Autopsi dan akan segera dilakukan pemakaman.