Transtimur.com – Longboat yang ditumpangi 7 penyelenggara Pemilu tingkat Kecamatan dan Desa terbalik di perairan selat Lifmatola, Kecamatan Mangoli Utara Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
7 penyelenggarakan Pemilu tersebut yakni 2 orang PPK Mangoli Utara Timur, 2 orang PPS, 1 orang Panwas Desa Waisakai, 1 orang Pantarli dan 1 orang staf Penwascam Mangoli Utara Timur.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua KPU Kepulauan Sula Huni Yunengsi Ayuba kepada transtimur Media Grup (TMG) Kamis (23/2/2023).
Yuni menjelaskan bahwa 7 orang petugas penyelenggara pemilu yang menumpangi longboat yang menggunakan mesin tempel 15 PK tersebut bertolak dari Desa Waisakai tujuan dusun pancurangkum.
Tiba-tiba dalam perjalan tepat di selat Lifmatola longboat dihantam gelombang hingga longboat yang mereka tumpangi terbalik.
“Memang setiap kali mereka pergi ke beberapa wilayah itu mereka selalu memperhatikan cuaca. Rencananya mereka pergi ke dusun pancoran kum menggunakan longboat nanti kalau mereka sudah balik baru mereka jalan kaki, namun mungkin sudah musibah karena cuaca kemarin itu tidak dapat diprediksi,”kata Yuni.
Dengan adanya musibah ini lanjut Yuni, mejadi peringatan buat penyelenggara agar lebih berhati-hati karena faktor cuaca ini tidak bisa di prediksi.
“Terkait dengan tindak lanjuti kejadian itu, kami juga mengirim surat edaran dari KPU-RI terkait santunan kecelakaan untuk penyelenggara dalam melaksanakan tugas,”tururnya.
Bahkan pihaknya sudah melaporkan ke KPU Provinsi Maluku Utara hingga KPU RI, jadi mereka juga sudah tau
“Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. 5 orang penyelenggara dari KPU, ditambah 1 panwas desa dan 1 panwascam serta motoris semuanya selamat,”ujarnya.
Kejdian naas tersebut mengakibatkan seluruh berkas coklit rusak, selain itu ada juga 5 Hendpone andorid milik petugas penyelenggara juga rusak.
“Kejadian ini membuat mereka petugas penyelenggara pemilu masih traoma sehingga mereka belum akan kembali melakukan coklit di dusun pancoran kum. Waktu kita masi sampai tanggal 14 maret jadi sementara kita kasih stop dulu,”cetusnya.
Meskipun dikasih stop tapi semua admistrasi yang rusak kita sudah ganti. Sebenarnya admistrasi yang rusak itu sudah di coklit sebagian.
“Memang mereka sudah pernah datang coklit di dusun pancoran kum beberapa waktu lalu,namun saat mereka datang ada sebagaian orang yang tidak mereka temui karena ada yang pergi kebun dan pergi memancing. Nah, setelah mereka kembali mau melakukan coklit kepada orang-orang yang belum mereka temui itu,dan akhirnya mereka terkena musiba.
Dengan adanya kejadian ini maka mereka akan mengulang coklit kembali karena admistrasi untuk kita rekap itu sudah tidak ada.
“Admistrasi pengganti sudah kita siapkan untuk melakukan coklit kembali, namun karena mereka petugas coklit masih trauma maka kita tunda sementara,”tutupnya