Motoris Di Kepulauan Sula Kesulitan Minyak Tanah

Transtimur.com – Motoris di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara mengeluh kesukitan Minyak Tanah (Mita).

Seperti dikeluhkan salah Motoris asal Desa Buya Kecamatan Mangoli Selatan Saifudin Umamit kepada Transtimur Media Group (TMG) Selasa (7/2/2023).

Ia menyampaikan, kebutuhan Mita yang dibutuhkannya, kurang lebih 100 liter untuk Pulang Pergi (PP).

Karena perjalanan dari Desa Buya tujuan Sanana (Ibu Kota Kabupaten Sula) butuh waktu 2 jam bahkan lebih. Maka sudah barang tentu pihaknya Mita untuk mesinnya kurang lebih 100 liter.

Saifudin mengaku, sudah sekitar 15 tahun menjadi Motoris, namun mita yang didapatkan bukan di pangkalan, ia membeli di pinggiran jalan, alias pengecer dengan harga yang melambung tinggi.

Ia menjelaskan, mita yang sering ia beli per liter dengan harga Rp.6.000, Rp.7.000 bahkan hingga Rp.8.000. ia juga bilang, jika ada pangkalan yang di siapkan Pemerintah Daerah (Pemda), maka pasti mendapatkan harga sesuai HET.

Namun lanjut Saifudin, faktanya Minyak Tanah saat ini menurutnya sangat dan sangat langkah, sehingga membuat ia kesulitan Minyak untuk melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya.

Saifudin berharap, Pemerintah Daerah dalam hal ini kepala Disperindagkop Djena Tidore, bisah mengantisipasi hal tersebut, dan segera membuka pangkalan yang bisah menjamin motoris.

Terpisah, Motoris Desa Kawata Kecamatan Mangoli Utara Timur Maskur Umasugi saat d konfirmasi menegaskan, Kepala Disperindagkop segerah mengambil langkah, untuk dapat mengantisipasi kesulitan Mita yang di alami para Motoris.

“Yang katong motoris pung keluhan itu, bagaimana bisah antisipasi katong pung pangkalan,”pintanya

Pihaknya juga mengaku, ia sangat kesulitan mita. Karena operasinya bukan saja di Desa Kawata, melainkan juga di bagian barat, atau yang biasa di sebut Banua.

Maldi sapaan akrab Maskur itu juga bilang, maka Minyak tanah yang di butuhkan sekitar 200 Liter, sementara yang ia dapatkan tidak mencukupi lantaran pengecer sudah melakukan perubahan harga yang tidak sesuai dengan HET tersebut.

Maldi Berharap, Pemda Dalam Hal Dinas Perindagkop segera mengambil langkah untuk dapat menjamin kehidupan Motoris, karena Mita adalah bagian dari pada hidup mereka.

“Kami berharap Pemda bisah melihat motoris mengantisipasi untuk kami bisah dapat minyak tanah yang lebih layak sesuai HET,”tutupnya