Transtimur.com–Wahana Visi Indonesia memberi dukungan dana hibah dari uni eropa. Pasalnya, dukunga tersebut dengan dilakukan penandatanganan MOU dengan BPJS Ketenagakerjaan pada Minggu (7/2/2021).
Penandatanganan MOU tersebut, dilakukan guna memberikan stimulant dan jaminan sosial bagi pelaku usaha dan petani yang ada di wilyah Ternate dan Halmahera Utara.
“Dukungan ini merupakan salah satu aksi nyata dari projet Indonesia Covid-19 Pandemic Emergency Response (I-COPE) yang dilouncing 16 Desember 2020”, ujar team leader ICOPE WVI Wilayah Maluku Utara, Maya Sinlae.
Kata Maya, proyek ini berfokus pada pencegahan penularan covid-19 dan mengurangi dampaknya terhadap anak-anak serta keluarga yang rentan.
Program dukungan ini akan dimulai pada bulan juli hingga september 2021 atau selama 3 bulan dan bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap jaminan sosial.
“Pandemi covid-19 yang masi berlangsung memperlihatkan pentingnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam perubahan yang terjadi,”ungkapnya.
Dia bilang, Kesejahteraan keluarga pun berpengaruh besar pada kesejahteraan anak dimasa depan. Oleh karna itu, penting bagi kita untuk terus berkolaborasi membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi selama pandemi, agar anak-anak mendapatkan haknya untuk tumbuh dengan baik, tutur Maya.
Diwaktu yang sama, Ahmad Feisal Santoso, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ternate, juga menuturkan, pada prinsipnya, kami sangat merespon baik terhadap program ini karna akan memperkuat kolaborasi dalam mengedukasi masyarakat tentang manfaat jaminan sosial, katanya.
Sementara Ketua IKM-UKM Nusantara Wilayah Maluku Utara, Nurlaela Syarif, dalam sambutannya menuturkan bahwa untuk mewujudkan UMKM naik kelas, maka IKM-Ukm Nusantara bangga berkolaborasi lintas sektor demi mendukung implementasi dan keberlanjutan untuk mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan selama masa pandemi.
Nurlaela mengatakan, Hasil kajian cepat yang dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI), bahwa dampak covid-19 di indonesia telah mempengaruhi perekonomian rumah tangga, sehingga proyek ini didanai oleh Uni Eropa yang mengandalkan sektor pertanian dan informasi seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebagai mata pencaharian utama.
“Sebanyak 35% responden mengatakan pendapatan mereka turun drastis sebanyak 51% – 75% akibat pandemi,”tutur Nurlaela.
Olehnya itu, kata Politisi Nasdem ini, bahwa melalui projen I-COPE di harapkan sebanyak 4.000 keluarga yang terdapak covid-19 dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan sebanyak 1.800 keluarga
“diharapkan akan memiliki akses pembiyayaan dan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan, serta akses jaminan sosial untuk perlindungan terhadap situasi darurat sehingga dalam kegiatan Expo IKM-UKM ini dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara WVI dan BPJS Ketenagakerjaan untuk program jaminan sosial priode juli-september 2021 bagi 700 pelaku usaha dan petani wilaya ternate dan halmahera utara,”tutupnya.(fhay)
Komentar