Transtimur.com – Anggaran pembangunan gajebo di Desa Paslal, Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara terbuang percuma.
Kenapa tidak, pembangunan gajebo destinasi wisata yang menelan anggaran ratusan juta rupiah tidak dapat difungsikan. Gajebo tersebut dibangun dalam dua tahap pada tahun 2021 dan 2022 dengan anggaran sekitar Rp 300 juta.
Namun, ironisnya, anggaran yang dihabiskan cukup fantastis tapi proyek gajebo itu tidak dapat difungsikan warga setempat karena ambrukÂ
Mantan Kepala Desa Paslal, Muskam Kaunar, menjelaskan bahwa ia yang mengalokasikan anggaran untuk tahap pertama pembangunan gajebo, namun pelaksanaan proyek dilakukan oleh mantan Penjabat Kepala Desa (Pj Kades), Salim Umamit.
“Tahap pertama saya yang anggarkan tapi mantan Pj Kades yang melaksanakan pekerjaan dari tahap satu dan tahap dua,”kata Muskam saat ditemui di Desa setempat.
Sekedar informasi bahwa, kondisi gajebo itu muncul kritik keras terhadap manajemen anggaran dan pengelolaan proyek gajebo di Desa Paslal.Â
Warga setempat merasa dirugikan karena uang yang begitu besar telah dihabiskan tanpa ada manfaat yang diperoleh dari gajebo destinasi wisata yang seharusnya menjadi daya tarik bagi wisatawan dan penduduk lokal.
Komentar