Proyek Pembangunan Jembatan di Sula Diduga Fiktif dan Siluman

Transtimur.com – Proyek pembangunan jembatan yang seharusnya menjadi sarana vital bagi masyarakat Desa Wailoba dan Desa Capalulu, Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, telah menjadi sorotan tajam karena diduga fiktif dan siluman.

Pada tahun anggaran 2022, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar untuk pembangunan jembatan di kilometer 4 (km) Desa Wailoba. 

Namun, berdasarkan penelusuran langsung oleh tim dari transtimur pada sabtu 16 September 2023, tak ada tanda-tanda pembangunan apapun di lokasi tersebut. Proyek yang seharusnya dikerjakan oleh CV. Adeliyamitra dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,4 miliar ternyata hanya tinggal nama.

Selain itu, ditemukan juga dugaan proyek siluman di Waitinagoi Desa Capalulu, Kecamatan Mangoli Tengah, dengan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar dari APBD 2022, diduga proyek siluman.

Hasil penelusuran pada website resmi Bagian Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) memperkuat kecurigaan ini. 

Proyek pembangunan jembatan Waitinagoi Desa Capalulu diduga siluman.

Pada tahun 2022, Pemda Kepulauan Sula telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan di km 4 dengan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar. namun anggaran untuk pembangunan jembatan di Waitinagoi, Desa Capalulu, tidak ditemukan alis diduga proyek siluman.

Dugaan kuat terhadap proyek-proyek ini menggugah pertanyaan serius mengenai transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik. 

Masyarakat Desa Capalulu yang enggan menyebut namanya berharap pihak berwenang segera melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat, untuk menjaga integritas dan kepercayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Kami akan terus mengikuti perkembangan masalah ini hingga Pemda Sula dan pihak berwenang mengungkap dengan terang benderang,”ujar warga.

Kepala Dinas PUPR Kepulauan Sula Jainudin Umaternate belum dapat dikonfirmasi hingga berita ini tayang. Sebab, wartawan transtimur berulang kali mendatangi kantor Dinas PUPR namun Kadis tak juga ditemui