Halteng, Transtimur.com – Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Waleh, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, mendesak Manajemen PT. Bhakti Pertiwi Nusantara (BPN) untuk mencopot Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. BPN.
Desakan ini muncul setelah KTT PT. BPN dinilai tidak bertanggung jawab atas insiden hilangnya beberapa karyawan perusahaan pada Kamis (13/03/2025) sore hingga tengah malam. Kejadian tersebut berlangsung dari pukul 16.00 hingga 00.00 WIT tanpa adanya respons dari pihak KTT.
Setelah pencarian panjang yang akhirnya membuahkan hasil, masyarakat dan Pemerintah Desa Waleh mendatangi PT. BPN untuk meminta klarifikasi terkait peristiwa tersebut yang dinilai diabaikan oleh KTT.
Dalam pertemuan dengan Manajemen PT. BPN, Sekretaris Desa Waleh, Najamuddin, menegaskan bahwa pihaknya, atas nama pemerintah dan masyarakat Desa Waleh, menolak keberadaan KTT saat ini.
“Jika KTT ini tidak segera diganti, saya yakin dan percaya perusahaan ini akan kami boikot,” tegas Najamuddin dalam keterangannya, Jumat (14/03/2025).
Mewakili masyarakat, ia juga menyampaikan bahwa warga Desa Waleh selama ini tidak pernah mengunjungi perusahaan untuk melakukan protes atau tuntutan apa pun.
“Kami tidak pernah datang ke perusahaan ini untuk menuntut apa pun. Tetapi jika hari ini kami turun, itu berarti sudah tidak bisa ditoleransi lagi,” ungkapnya.
Senada dengan Najamuddin, salah satu perwakilan masyarakat, Gani, juga mengkritik sikap KTT yang dinilai abai.
“Kami sangat menyayangkan tindakan KTT yang tidak bertanggung jawab. Semalam, saya sudah meminta izin kepada pihak terkait untuk melakukan pencarian, tetapi tidak ada respons. Bahkan Pak Arief dan KTT sedang tidur saat itu. Pertanyaannya, apakah kru di PT. BPN bekerja 24 jam atau hanya 8 jam sehari?” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa sistem kerja di perusahaan harus lebih jelas dan bertanggung jawab.
“Kami sebagai keluarga hanya ingin kepastian. Untung saja adik kami yang hilang tidak mengalami luka serius, hanya cedera di bagian kaki,” tambahnya.
Sebagai mantan karyawan PT. BPN bagian administrasi, Gani mengaku memahami seluk-beluk lokasi tersebut.
“Saya adalah mantan karyawan PT. BPN bagian administrasi, dan kakak saya bekerja di produksi. Saya tahu betul kondisi lokasi di atas sana,” tandasnya.
Setelah pencarian yang cukup melelahkan, tim akhirnya berhasil menemukan karyawan PT. BPN yang hilang. Mereka ditemukan sekitar 600 meter dari lokasi awal dan dievakuasi dalam kondisi lemah. Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 16.00 WIT.
Saat ini, pihak perusahaan dikabarkan telah menanggapi keluhan masyarakat setempat dan tengah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Komentar