Halteng,Transtimur.com-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Tengah, menggelar Workshop Pendidikan: “Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)”, yang berlangsung di ruang Aula SD Negeri 1 Weda, Kamis (5/12/2024).
Kegiatan sosialisasi itu dimaksud, dalam rangka menindaklanjuti peluncuran kebijakan Kurikulum Merdeka yang telah diumumkan oleh Menteri Pendididkan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dengan jangka waktu pelaksanaan selama 2 hari.
Kepala Bidang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halmahera Tengah, Junaidi Gailea dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, bahwa Kegiatan Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan kurikulum kepada seluruh ekosistem pendidikan dan Satuan Pendidikan agar dapat diimplementasikan dengan baik.
Ia menambahkan, dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, maka di Indonesia sudah terjadi pergantian kurikulum nasional, yang sebelumnya adalah Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka.
“Satuan Pendidikan yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka dapat melaksanakan Kurikulum 2013 sampai dengan tahun ajaran 2025/2026 dan wajib menerapkan Kurikulum Merdeka paling lambat tahun ajaran 2026/2027,” ungkap Kabid Dikdas.
“Serta untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar paling lambat tahun ajaran 2027/2028. Jadi waktu 3 tahun inilah yang perlu dioptimalkan untuk proses sosialisasi,” sambungnya.
Mengapa terus dilakukan pembaharuan terhadap Kurikulum, lanjut Kabid Dikdas Junaidi Gailea mengatakan, bahwa dalam hal ini Kemendikbudristek ingin menyiapkan para peserta didik sesuai zamannya.
“Oleh karena itu, kita diminta untuk bisa menghadirkan peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan. Pada saat itu, peserta didik kita itu kan hadirnya pada masa depan, bukan pada masa lalu. Maka kemampuan yang kita berikan tentunya adalah kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan anak pada zamannya,” paparnya.
Menurut Junaidi Gailea, membutuhkan anak-anak yang lebih banyak untuk menjadi spesialis, bukan hanya sekedar generalis. Harapan untuk kegiatan sosialisasi implementasi Kurikulum Merdeka adalah untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan relevan.
“Untuk mewujudkan harapan tersebut, diperlukan kerja sama yang solid antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat,” tutup Kabid Dikdas.
Diketahui, Kegiatan Sosialisasi ini dengan menghadirkan pemateri dari Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Maluku Utara, dan dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Halmahera Tengah, dengan jumlah peserta jenjang SD = 66 orang guru dan SMP = 30 Orang Guru jumlah total peserta 96 orang peserta.
Komentar