Pemimpin Ideal Adalah Pemimpin Pilihan Rakyat

                              Oleh:

          Fahrudin Panigfat, SE, M.M

Sanan,Transtimur.com-Pilkada 2024 menjadi salah satu indikator dalam sistem demokrasi. Pintu baru untuk calon kandidat bupati dan wakil bupati karena rakyat dapat berpartisipasi dalam menentukan pilihan politiknya. Melalui Pilkada rakyat akan memilih Kepala atau pimpinan daerahnya dengan hati nurani yang bersih tanpa ada pengaruh lain yang menodai sistem demokrasi.

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia Pilkada menjadi upaya nyata untuk mewujudkan tegaknya demokrasi dan merealisasikan kedaulatan rakyat dengan prinsip jujur ​​dan adil (jurdil) serta langsung, umum, bebas dan rahasia (luber). Pilkada untuk tahun 2024 akan digelar pada 27 November.

Timsukses promosi para kandidat calon pilkada 2024.  informasi yang di sajikan harus etis dan akurat, gambar dan berita tidak boleh menyesatkan pemilih. Selain itu, kandidat bupati harus berkampanye secara jujur dan terbuka dengan pemilih

Berkaca dari pengalaman Pilkada tahun-tahun sebelumnya harapan besar agar masyarakat tidak salah  lagi dengan janji-janji manis bakal calon seperti bantuan, kesejatraan dan kebahagian

Pemimpin daerah yang ideal pilihan rakyat adalah pemimpin yang amanah, dimana masyarakat pemilih dapat melihat dari rekam jejak calon calon sebelum menentukan pilihannya.

Kepercayaan dan kejujuran adalah kunci sukses seseorang dalam menjalankan aktivitas dengan baik serta dicinta pengikutnya. Maka dalam memilih pemimpin sangat perlu menilai kejujurannya karena ringkasannya akan menghancurkan masa depan bangsa.

Di sisi pemilih lain juga harus melihat calon pemimpin yang mampu bertanggung jawab karena sifat bertanggung jawab merupakan sifat mendasar yang harus ada pada seorang pemimpin.

Sifat amanah dan bertanggung jawab akan berpengaruh besar terhadap keputusan yang diambilnya nanti. Rasulullah saw bersabda, dari Abdullah bin Umar radiaallahu’anhuma, “Ketahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin.

Penguasa yang memimpin orang banyak akan diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga suami dan juga anak-anaknya, dan dia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta karun dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.

Di sini dapat dipahami bahwa pemimpin yang ideal adalah seorang pemimpin yang mampu memikul tanggung jawab atas yang dipimpinnya sehingga apa pun yang terjadi di depan nanti dengan segala risiko seorang pemimpin harus berani bertanggung jawab. Jangan sampai seorang pemimpin lepas tangan sehingga atas apa yang telah dikerjakannya akan bersandar kepada rakyat.

Kepemimpinan yang bertanggung jawab ditandai dengan adanya pola pikir yang mengutamakan perubahan global yang berkelanjutan dan semangat untuk membangun daerah yang lebih baik. Masyarakat bisa menilai seorang calon pemimpin yang bertanggung jawab tidak dibatasi oleh pemikiran jangka pendek dan linier namun mereka selalu mampu mempertimbangkan yang lebih besar.

Artinya mereka melihat tantangan sosial, politik, dan lingkungan dalam konteks yang lebih luas. Selain itu kepemimpinan yang baik itu mempunyai kemauan untuk mengambil risiko dan merangkul proses kreatif yang rumit dan mungkin sangat diperlukan untuk mengubah sistem.

Pemimpin daerah yang ideal adalah seseorang yang cerdas dan mempunyai keahlian dalam banyak hal, terutama dalam menata kewarganegaraan yang akan membawa daerah dan rakyat yang dipimpinnya pada kestabilan di berbagai bidang, baik keamanan, ekonomi, politik pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Memberikan kepercayaan yang bukan pada ahlinya merupakan suatu kehancuran sebagaimana Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Apabila sifat amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadi berhenti.” Orang itu bertanya, “Bagaimana hilangnya amanah itu? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadi berhenti.” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).

Rakyat sebagai pemilih harus melihat calon yang memang mempunyai kapasitas untuk mengatur daerah bukan berdasarkan pada klasifikasi dan bantuannya saja. Calon pemimpin yang cerdas adalah cerdas dalam mengelola pemerintahan untuk menyejahterakan rakyatnya.

Hal ini dapat terekam dari kehidupannya dalam masyarakat dimana seseorang calon calon mempunyai keimanan yang kuat serta hubungan yang baik dengan semuanya serta rendah diri. Kemudian pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyat dan kriteria ini juga ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadis.

Masyarakat pemilih tidak lagi terpengaruh oleh kampanye hitam (black campaign) dan politik uang (money politic) yang dapat membawa kehancuran bangsa dan merusak masa depan anak-anak bangsa. Mari kita bangun daerah yang lebih baik kedepan.
 

Komentar