Transtimur.com — Bencana banjir masih mengancam beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Curah hujan tinggi yang terjadi setiap malam sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan beberapa alur sungai tidak mampu menampung luapan air.
Seperti yang terjadi di Desa Orifola, Kecamatan Mangoli Tengah, meluapnya kali waifatu dan kali Wainin menyebabkan beberapa rumah di desa setempat tergenang banjir, pada Sabtu (7/8/2021) sekira pukul 18.30 wit.
Salah satu warga masyarakat Desa Orifola, Faruk Umasangadji mengatakan, bahwa sejumlah rumah warga yang terhenang banjir disebabkan karena lupan kali waifatu yang berada tepat di bagian barat desa dan luapan kali wainin yang berada dibagian timur desa
“Air mulai meluap dan masuk ke pemukiman warga dengan ketinggian kurang lebih 1 meter,”jelas Faruk.
Menurut Faruk, saat ini warga sedikit panik, karena, selain listrik PLN yang tidak menyala, luapan air makin meningkat dan mulai masuk ke rumah warga.
“Sekarang masyarakat sudah sedikit panik, karena air meluap makin kuat, terus kondisi juga gelap, karena listrik PLN tidak menyala,”ujarnya.
Kades Urifola, Soyan Pora, menyampaikan bahwa 18 (delapan belas ) rumah warga masyarakat yang mengalami banjir tidak ada korban jiwa oleh warga setempat.
“Kami pihak pemerintah Desa sudah upayakan melakukan pencegahan banjir seperti talut dan got di desa urifola namun tindakan banjir cukup berat sehingga air bisa melewati tempat pelindung banjir yang sudah di buat,”jelas Kades Soyan Pora.
Tambahnya, Kades Orifola Soyan Pora sudah memberi informasi kepada Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepsul melalui sambungan telpon namun hingga saat ini petuga BPBD belum ada di lokasi kejadian.
Selain itu, berdasarkan informasi yang dikantongi media menyebutkan, saat ini Babinkamtibmas dan Babinsa Orifola bersama masayarakat desa membantu warga yang terkena banjir. (red)
Komentar