Memalukan !!! Mabuk Berat, Dua Kades Di Taliabu Adu Jotos Di Tempat Hiburan Malam

Transtimur.com — Dua pemangku Kebijakan Di tingkat Desa di Kabupaten Pulau Taliabu akhir pekan kemarin akhirnya adu jotos di tempat Karaoke yang berada di Kawasan Desa Wayo tepatnya di jalan Wayo-Talo.

Parahnya, Aksi adu Jotos di tempat Hiburan malam itu adalah dua pemangku kepentingan masyarakat Desa, yakni Kepala Desa Wolio, Kecamatan Tabona, La Majid Muslihi Dan Kepala Desa Pancuran Kecamatan Taliabu Barat, Ridwan.

Dalam keterangannya, Kepala Desa Pancuran Kecamatan Taliabu Barat, Ridwan Umasugi saat dikonfirmasi media ini via telepon seluler Selasa (27/07/2021) sore tadi mengaku hal tersebut dipicu kesalahpahaman disaat keduanya sedang mabuk dari tempat hiburan malam (karaoke) yang satu ke tempat Karaoke yang lain.

Dimana, setelah menghabiskan beberapa minuman beralkohol jenis Bir Bintang dan Anggur Merah di salah satu tempat Karaoke yang berada di Dusun Fangahu Desa Bobong ibukota kabupaten pulau Taliabu, pemangku kebijakan di Desa itu sepakat untuk melanjutkan minum miras bersama Ledis di Salah satu Tempat hiburan malam (kafe remang-remang) yang berada di Jalan Talo Desa Wayo.

Namun, karena keduanya tidak membawa uang cash, ATM para kades itu terpaksa di berikan kepadar ledis kafe sebagai jaminan untuk mendapatkan pelayanan (miras) di kafe milik sayuti malam itu.

Sayangnya, Niat para kades ditempat hiburan itu terpaksa gagal lantaran setelah berkomunikasi ke pemilik kafe untuk berhutang enam botol miras tidak di akomodir oleh Sayuti selaku pemilik kafe karena keduanya baru bisa utang meski dengan jaminan ATM.

” karena kita berdua ini sudah tidak punya uang di dompet, jadi kita menghadap di Sayuti (pemilik kafe) dan meminta supaya kasih bon (hutang) 6 botol, tapi sayuti tidak mau kasih, jadi saya langsung ajak kades wolio pulang, tapi sebelum keluar dari kafe itu saya naik keatas (lantai II) untuk ambil kita berdua punya ATM di ledis tadi, baru saya langsung jalan keluar tunggu di motor, ternyata kades wolio juga naik ke atas mau ambil itu ATM padahal ATM sudah di saya, dan saya tidak tau kalau dia juga ada ke atas, setelah dia tau ATM-nya sudah disaya dia langsung turun pukul saya dari belakang sampai ke dua kali langsung bibir saya pecah (sobek)” jelas kades Ridwan.

Aksi main pukul yang dilayangkan oleh kepala Desa Wolio tersebut ternyata tidak dapat diterima oleh Kades Pancuran, dan keadaan pun semakin memanas Lantaran kades pancuran pun bertindak membalas memukul namun belum sempat melepaskan pukulannya, kades Pancuran sudah dilerai pihak lain yang kebetulan berada dilokasi sekitar dan kades wolio pun berhasil melarikan diri tanpa menghiraukan motornya yang berada tmdi dekat kades Pancuran.

Amarah kades pancuran pun terpaksa dilampiaskan ke motor milik teman mabuknya itu dan ia lantas menabrak motor kades wolio yang sementara terparkir di halaman Kafe itu hingga jatuh dan langsung merusak body motor tersebut.

Akibat dari kejadian tersebut, motor milik kades wolio mengalami rusak ringan, sementara bibir Kades Pancuran pecah di bagian samping tepatnya diantara bibir bagian bawah dan bibir bagian atas akibat pukulan yang dilayangkan Abdul Majid.

Sementara kepala Desa Wolio, Abdul Majid Muslihi saat dikonfirmasi media ini via handpone membantah telah memukuli kades pancuran tanpa alasan.
Sebab dia beralasan bahwa dirinya telah dibuat pusing oleh kades pancuran saat hendak mengambil KTP dan ATM miliknya di kades Pancuran namun permintaannya ditanggapi masa bodoh sehingga ia pun lantas melepaskan pukulan.

“kades pancuran ambil beta punya ATM deng KTP, beta minta tapi dia hanya putar – putar akan, tapi KTP saya sudah ambil, sementara ATM dia ada titip di salah satu security bank.

Meski demikian, kedua kades tersebut mengakui telah saling memaafkan.

Sebagai informasi, para kepala Desa di kabupaten pulau Taliabu saat ini telah melakukan pencairan Dana Desa Tahap II untuk kegiatan pembangunan di Desa, sehingga aksi adu jotos di tempat hiburan malam antara kedua kepala desa tersebut membuat sejumlah warga mulai curiga dan takut Dana Desa yang diprioritaskan untuk desa justru disalah gunakan untuk kepentingan Hura Hura para kades, (uly)

Komentar