Transtimur.com – Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Ternate, Thamrin Alwi membeberkan hingga saat ini pihak belum menerima Berita acara dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara. BWS selaku operator bak penampung air (reservoir) yang terletak di Kelurahan Ngade tepat dijalan belakang, Kecamatan Ternate Selatan.
Pasalnya, dokumen berita acara BWS merupakan dasar atau pegangan guna mengantisipasi apa bila terjadi masalah dengan konsumen di lapangan .
Plt. Dirut PDAM Kota Ternate, Thamrin Alwi, ketika dikonfirmasi pada Kamis (24/6/2021), mengatakan, pihaknya pernah dipertanyakan oleh warga tanah tinggi barat terkait dengan penyaluran air bersih terkait kendala pada mesin pompa air.
“Ketika reservoir yang berada di ngade, itu aktif maka kami akan lakukan jadwal normal dengan bergiliran,”kata Thamrin.
“Kemarin itu air tidak mengalir karena ada kerusakan pada mesin pompa tetapi hal itu kami sudah upayakan, jadi sekarang ini sudah kembali pada jadwal penyaluran air normal seperti biasa,”jelasnya.
Jadi, lanjut Tamrin, penyaluran air di jati metro kelurahan jati, jerbus kelurahan tanah tinggi barat dan kelurahan maliaro, semua sudah di salurkan, hanya hari ini jadwal penyaluranndi wilayah Kelurahan Tanah tinggi barat.
Thamrin bilang, saat ini dirinya sedang memikirkan kendala atau keruksana pada mesin maka pihaknya berupaya dengan memasang pipa transmisi untuk mengetahui letak titik jalur air yang koneksi.
“sekarang saya lagi komunikasikan dengan kepihak BMW malut, bagaimana cara bak penampung yang ditempat ketinggian 200 meter dari permukaan air seperti bak air yang berada dikelurahan ngade bisa menampung air sampai 400 kubik,”tuturnya
dia mengaku, proses oprasionalnya sudah diserahkan namun dirinya belum miliki dokumenya yang kuat, selain itu, ia juga bermaksud, kalau memang itu di serahkan kepada PDAM sebagai operator, itu harus di pertanyakan jika ada kerusakan maka siapa yang harus bertanggung jawab.
“sehingga kalau ada kerusakan tidak saling lepas tanggung jawab antara PDAM dan pihak BWS,”cetusnya
Tambah dia, karena reservoir yang berada di ngade, kapasitasnya cukup besar otomatis dorongan air akan kuat, kalau memang pipa itu sudah terpasang dan diserahkan maka akan dimulai ujicoba dan pengurasan pada reservoir, pipa dan sebagainya, dengan tujuan agar tidak ada masalah dan bisa dipertanggung jawabkan pada saat air sudah di distribusikan pada konsumen, tandasnya.
Sejauh ini kami sudah dua kali berkordinasi namun ia belum dapatkan dokumen tertulis dari pihak BWS, beber Thamrin, tutupnya (ril)
Komentar