Warga Jambula Mengeluh Soal Penyaluran Mita Tak Merata

Transtumur.com – Polda distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak Tanah (Mita) yang dilakukan pihak pangkalan Abdullah Puasa yang diduga tidak merata, membuat seorang Warga Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Irma mengeluh.

“Terkadang ada beberapa masyarakat tak dapatkan minyak tanah dari pangkalan Abdullah Puasa, ada yang tidak dapat termasuk saya sendiri,”kata Irma kepada transtimur.com, Sabtu (20/2021).

Warga RT 01 Kelurahan Jambula, Irma mengatakan, Ia ke pangkalan Abdullah Puasa untuk membeli Mita namun pihak pangkalan beralasan belum ada penyaluran ke warga karena mesin pompa rusak. Ia diminta kembali besok. Anehnya, besok itu ia datang, pihak pangkalan Abdullah Puasa mengatakan Mita sudah habis.

“Dua bulan terahir saya tidak dapat jatah BBM jenis Mita dari pangkalan Abdullah Puasa, bukan hanya saya tetapi juga warga yang lain,”ujar Irma.

Keluhan yang sama juga disampaikan seorang warga RT 02, Kelurahan Jambula, Cici, bahwa saata dirinya pulang dari Ruma Sakit langsung menuju pangkalan Minta Abdullah Puasa tapi tidak dapat, alasan pihak pangkalan minyak habis.

“Dua kali saya datang mengadu ke rumah pak lurah, yang ketiga kalinya saya datang di Kantor Kelurahan, pihak kelurahan menyuruh saya buat surat nanti mereka memanggil pemilik usaha pangkalan minyak tapi sampai saat ini tidak ada solusi,”jelas Arsali.

Arsali mengatakan, kebijakan pihak pangkalan Abdullah Puasa, dengan memberi 25 liter per kepala keluarga (KK). Jumlah di KK RT 01 dan RT 2, Kelurahan Jambula, sebanyak 120 KK, Jika di kalikan 25 liter per KK itu masih ada sisa dan tidak semua warga membeli minyak tanah 25 liter tetapi ada sebagian hanya membeli 5 liter, ada yang 10 liter, 15 liter dan 20 liter jadi sisa minyak itu masih banyak sekitar 1000 lebih liter, ungkapnya.

Bahkan kata Arsali, pemilik pangkalan minyak sering menyampaikan bahwa Mita yang dijual adalah baranf pribadi, ini saya punya minyak pribadi, saya beli minyak di pertamina, saya tidak ambil gratis,”jelas Arsali mengutip ucapan pemilik pangkalan Abdullah Puasa.

Pemilik pangkalan Abdullah puasa, Ito membenarkan hal tersebut jika ada warga yang tidak kebagian minyak tanah bersubsidi, bahwa usaha minyak yang dia miliki melayani RT 1, RT 2 dan RT 9, memang kemarin itu mesin alkon rusak sehingga penyaluran minyak di tunda esok hari, pagi itu penyaluran masyarakat banyak yang datang bahkan semua drom-drom yang ada dipangkalan saya tumpah, kalau sisa tetap ada terkadang 1 sampai 2 jergen.

“saat itu pernah saya tanyakan pada karyawan kenapa ada masyarakat yang tidak kebagian minyak ternyata bagian orang lain ada yang ambil dan ada juga warga yang sudah keluar dari RT sini masih datang ambil ninyak karena warga baru yang datang di sini kami juga berikan minyak termaksud anak kos-kosan,”jelas Ito.

Selain itu, Lurah Jambula Ruslan S Djauhar saat di hubungi transtimur.com. melalui handpone mengatakan, terkait warga yang keluhkan soal penyaluran minyak tanah yang sering tidak didapatkan, pihaknya akan menyurat ke kepala bagian (Kabag) ekonomi pemerintah kota (Pemkot) ternate, agar pemilik pangkalan usaha minyak Abdullah puasa di panggil untuk di tindak lanjuti terkait cara penyaluran minyak bagaimana sehingga ada warga tidak kebagian jatah Mita.(Abril)